Pentas Besar Teater Oase Kembali Digelar secara Luring

Pentas Besar Teater Oase Kembali Digelar secara Luring

UNS — Pentas Besar Teater Oase dari Program Studi (Prodi) Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan kembali digelar secara luring pada Rabu (24/11/2021) pukul 19.00 WIB mendatang. Bertempat di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), pertunjukan pentas besar ini akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan membatasi jumlah penontonnya, yaitu 1/3 dari total kapasitas Teater Arena.

Pentas Besar Teater Oase merupakan pertunjukkan drama berbahasa Arab pertama di Solo yang mengangkat karya sastra Timur Tengah. Pertunjukkan ini digelar secara rutin setiap tahun. Sebelumnya pada tahun 2020, Teater Oase menggelar pertunjukan pentas besar berjudul Majnun Laila secara daring karena pandemi Covid-19.

Mengusung judul ‘HWJN, Kala Lengkara Dihempas Ego dan Cinta’, pentas besar Teater Oase kali ini menyuguhkan kisah dengan genre yang berbeda dari sebelumnya, yaitu Horror Romance. Noval -asisten sutradara HWJN, mengatakan bahwa drama ini bercerita tentang pertemuan dan perkenalan pertama antara manusia dengan jin.

“Jin bernama Hawjan ini tinggal di rumah tua. Suatu ketika ada sekeluarga manusia yang menempati rumah itu. Singkat cerita, ibunya Hawjan tidak suka dengan manusia tapi Hawjan menyukai salah satu penghuni rumah itu, yaitu Sawsan,” jelas Noval.

Hampir serupa dengan Film OUIJA becutan Stiles White dan Mike Flanagan, Hawjan dan Sawsan yang berasal dari dua dunia berbeda ini melakukan interaksi dengan bantuan media papan permainan Ouija. Sawsan harus menyusun satu per satu huruf di papan tersebut untuk berkomunikasi dengan Hawjan. Melalui papan inilah, interaksi antara Hawjan dan Sawsan semakin dekat sehingga timbul ketertarikan di antara keduanya.

Pentas Besar Teater Oase Kembali Digelar secara Luring

Saat ditemui oleh tim uns.ac.id, Noval mengungkapkan bahwa kisah HWJN terinspirasi dari karya sastra Arab Saudi, yaitu sebuah novel karya Ibraheem Abbas dengan judul yang sama. Hanya saja, ia bersama tim penyelenggara mengaku menambahkan slogan ‘Kala Lengkara Dihempas Ego dan Cinta’ pada judul karya pementasannya.

“Lengkara itu suatu kemustahilan tapi di sisi lain kemustahilan yang berupa batas antara jin dan manusia untuk berhubungan dan saling memiliki rasa kasih sayang ini bisa dihilangkan dengan ego dari jin karena harus melakukan sesuatu di luar hukum dan cinta yang dimilikinya,” jelas Noval, Selasa (16/11/2021).

Ide untuk mementaskan novel berbahasa Arab ini muncul sejak awal tahun 2021. Saat itu, tim naskah Teater Oase mulai melakukan riset mengenai naskah-naskah berbahasa Arab untuk dipentaskan. Kemudian, mereka menemukan kata sepakat untuk mementaskan novel karya Ibraheem Abbas ini.

Selama proses penyusunan, Noval mengatakan bahwa naskah HWJN ini sangat unik. Sebab penyusunan naskah drama HWJN membutuhkan waktu yang cukup panjang.

“Jadi awal tahun 2021, sudah dimulai penyusunan naskah oleh tim kami. Karena naskahnya dari novel berbahasa Arab, jadi kami terjemahin dulu ke Bahasa Indonesia. Kemudian dari Bahasa Indonesia ini, kami ubah ke naskah drama dan diterjemahkan ke Bahasa Arab lagi,” jelas Noval.

Setelah proses penyusunan naskah drama selesai, Noval dan tim membuka pendaftaran dan melakukan seleksi berupa casting untuk mencari pemeran yang tepat. Selama dua bulan lamanya, seluruh tim Teater Oase bekerja keras dengan melakukan latihan secara disiplin. Biasanya, mereka melakukan latihan sebanyak 4 kali dalam seminggu. Latihan tersebut dilaksanakan di sekitar area Gedung 1 FIB UNS dari sore hingga malam hari. Di beberapa kesempatan, mereka juga berlatih di Agro Budaya UNS.

Meskipun terhalang oleh pandemi, Noval mengaku bahwa ia dan tim tidak menemui hambatan yang sulit. Hanya saja, ia dan tim sangat memperhatikan kesehatan satu sama lain. Mereka tak ragu untuk memberikan izin untuk beristirahat bagi pemeran yang sakit.

Kini, beberapa hari jelang pertunjukan pentas besar ‘HWJN, Kala Lengkara Dihempas Ego dan Cinta’ digelar, Noval mengungkapkan bahwa antusiasme penonton sangat tinggi. Terbukti dari tiket pre-sale yang sudah terjual habis. Meskipun demikian, Noval dan tim Teater Oase memastikan bahwa akan ada tiket yang dapat dibeli secara langsung pada malam pementasan nanti.

Pentas Besar Teater Oase Kembali Digelar secara Luring

“Walaupun pentasnya berbahasa Arab tapi melalui adegan-adegan dan melalui rasa yang disampaikan oleh aktornya, insyaallah penonton bisa paham. Lagi pula HWJN ini menarik karena menceritakan kisah antara jin dan manusia yang jarang diangkat. Pentas ini juga mengandung pesan moral yang bisa dipetik, misalnya tidak semua yang kita mau itu harus kita dapat,” pungkas Noval. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content