Pertemuan FEB UNS, AUA dan ATC Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama

Pertemuan FEB UNS, AUA dan ATC Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama

UNSFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadiri undangan audiensi dan Focus Group Discussion (FGD). Dua agenda kerja sama menjadi pembahasan yang menarik dengan kehadiran Apindo UMKM Akademi (AUA) dan Apindo Training Center (ATC) pada Kamis (19/1/2023). Kegiatan berlangsung di Gedung Permata Kuningan Lantai 10, Jakarta.

Kerja sama yang direncanakan FEB UNS dengan ATC meliputi pelatihan dan sertifikasi untuk dosen dan mahasiswa. Sedangkan dengan AUA terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam FGD tersebut, Wakil Dekan Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FEB UNS, Prof. Izza Mafruhah beserta para dosen FEB UNS disambut baik oleh Direktur ATC, Prof. Soeprayitno yang juga merupakan Profesor Kehormatan UNS.

Turut hadir pula Presiden Direktur Wismilak Group, Ronald Walla dan Komisaris PT. AGRINDO Prakarsa Group, Arief Budiman. Beberapa dosen FEB UNS juga turut hadir yakni Catur Sugiarto, Ph.D., dan Nurul Istiqomah, M.Si.

Kerja sama pertama antara FEB dan ATC yang menjadi pembahasan dalam FGD tersebut adalah terkait pelatihan-pelatihan kompetensi bagi dosen dan mahasiswa. FEB UNS dan ATC berencana mengadakan pelatihan keterampilan non teknis.

“Alhamdulillah dengan ATC, kami merencanakan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan kompetensi baik untuk dosen dan juga mahasiswa. Dosen sangat memerlukan ilmu-ilmu yang sifatnya soft skill dari dunia usaha sehingga ketika memberikan pengetahuan kepada mahasiswa akan menjadi lebih lengkap karena bukan hanya dari aspek akademis teori tetapi juga dari aspek praktis. Kemudian untuk training yang kedua akan kita berikan kepada mahasiswa” papar Prof. Izza.

Kerja sama kedua yang dibahas dalam FGD tersebut adalah kerja sama FEB UNS dengan AUA yang berfokus pada pengembangan UMKM. Hal ini juga berkaitan dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pendampingan, bina desa, dan magang mahasiswa. Misalnya, pendampingan literasi keuangan, penyusunan SPT bagi UMKM, pemasaran dan lain-lain.

“Salah satu tagline yang akan kita kembangkan itu disebut dengan UMKM Merdeka yakni UMKM yang mampu untuk berekspresi, bertindak di dalam pengembangan,” ungkapnya.

Untuk teknisnya, dalam UMKM Merdeka ini setiap UMKM didampingi oleh lima orang mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu.

“Di UMKM Merdeka tidak menutup kemungkinan dari fakultas lain, misalnya UMKM yang bergerak di bidang pertanian ingin naik kelas agribisnis. Maka kita bisa gunakan mahasiswa dari Teknologi Hasil Pertanian. Dari tiga kelompok UMKM tersebut akan ada 15 mahasiswa yang mendampingi dan dengan satu mentor dari Apindo, nah titik menariknya di sini,” terang Prof. Izza.

Mahasiswa akan mendapatkan ilmu langsung dari mentor Apindo. Sementara UMKM mendapat pendampingan dari para mahasiswa. Pada UMKM Merdeka ini terjadi saling sinergi antara Apindo, mahasiswa, dan UMKM. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content