Plt. Rektor dan Guru Besar Baru UNS Tanam Pohon Langka Jelang Dies Natalis ke-48

Plt. Rektor dan Guru Besar Baru UNS Tanam Pohon Langka Jelang Dies Natalis ke-48

UNS – Plt. Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H. melakukan penanaman pohon Kalpataru di Kawasan Danau UNS, Kamis (7/3/2024). Hal ini diikuti dengan sebanyak 48 guru besar baru UNS yang menanam berbagai pohon langka di masing-masing Fakultas. Penanaman pohon langka ini kian menyemarakkan Dies Natalis ke-48 UNS yang jatuh pada 11 Maret 2024 esok.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Dewan Profesor (DP) UNS yakni Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. Menurut Beliau, penanaman pohon langka dalam rangka Dies Natalis ke-48 UNS kian spesial. Hal ini karena terdapat 48 guru besar baru UNS yang berpartisipasi. Selain itu, DP UNS mempersiapkan 1 pohon khusus untuk ditanam Dr. Chatarina Muliana selaku Plt. Rektor UNS saat ini.

“Spesial hari ini, kita punya 48 guru besar yang akan menanam (pohon langka). Ini sebagai akumulasi beberapa tahun yang kita dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19 sehingga kita kumpulkan sekarang,” terang Prof. Suranto.

DP UNS mempersiapkan sebuah pohon kalpataru untuk dapat ditanam oleh Dr. Chatarina Muliana. Pohon Kalpataru memiliki nama latin Barringtonia asiatica (L.) Kurz. Tanaman ini juga dikenal sebagai pohon perdamaian. Penanamannya diharapkan dapat menghadirkan perdamaian di UNS.

“Ini (Pohon Kalpataru) adalah pohon perdamaian. Mari berharap kita akan tambah damai. Saling berhubungan dengan baik,” ujar Prof. Suranto.

Prof. Suranto turut menyampaikan alasan dibalik lokasi penanaman pohon langka di fakultas masing-masing. Lingkungan fakultas dekat dengan tempat beraktivitas para guru besar. Hal ini akan mempermudah mereka dalam merawat pohon langka yang telah ditanam.

Plt. Rektor UNS, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H. dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan penanaman pohon langka oleh guru besar baru yang diinisiasi oleh Dewan Profesor UNS. Beliau memandang bahwa penanaman pohon oleh guru besar baru, apalagi pohon-pohon yang sudah langka, merupakan suatu hal yang sangat baik. Di samping itu, hal ini juga dalam kerangka untuk menjaga kampus tetap hijau dan ramah lingkungan.

“Penanaman pohon langka khususnya yang menjadi kekhasan Indonesia merupakan upaya kita untuk turut serta melestarikan kekayaan alam Indonesia,” ucap Dr. Chatarina.

Agenda ini merupakan tradisi dalam upaya menyemarakkan Dies Natalis UNS tiap tahunnya. Secara filosofis, penanaman pohon oleh guru besar baru dapat dimaknai sebagai komitmen untuk terus berkarya menanamkan keilmuannya. Hal ini dilakukan oleh sivitas akademika melalui pengajaran kepada mahasiswa, penelitian yang dapat diterapkan, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Saya percaya bahwa pencapaian guru besar bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan suatu sasaran antara untuk menjadi lebih produktif dan inovatif dalam melaksanaan tri dharma perguruan tinggi,” tambahnya.

Dr. Chatarina juga merasa senang dan ikut bangga bahwa pada tahun ini, penanaman pohon oleh guru besar baru dilakukan di masing-masing fakultas. Ini menjadi indikasi bahwa penambahan jumlah guru besar baru di UNS dalam setahun terakhir sangat luar biasa. Beliau berharap akan terus lahir-lahir guru besar-guru besar di UNS yang tidak hanya sekadar bergelar profesor. Namun juga, mereka merupakan cendekiawan yang kepakarannya diakui di tingkat nasional dan internasional. Para guru besar diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content