Prodi S-3 Fisika FMIPA UNS Luluskan Doktor Baru

Prodi S-3 Fisika FMIPA UNS Luluskan Doktor Baru

UNS — Program Studi (Prodi) S-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meluluskan seorang doktor baru. Mohtar Yunianto, S.Si., M.Si. berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Artificial Intelligence dan Phanthom untuk Deteksi dan Klasifikasi Kanker Paru” di hadapan tim penguji.

Dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Mohtar Yunianto, S.Si., M.Si., dilaksanakan di Aula Gedung C FMIPA UNS pada Selasa (7/2/2023). Mohtar Yunianto dinyatakan lulus program doktor pada Program Studi (Prodi) S-3 Fisika FMIPA UNS dengan predikat cumlaude lama studi 3 tahun.

Sidang Terbuka Promosi Doktor ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Ketua Penguji, Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Sekretaris Penguji, Prof. Drs. Cari, M.A., M.Sc., Ph.D., selaku Promotor, Prof. Dra. Soeparmi, M.A.,Ph.D., selaku Ko-promotor I, Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK., Ph.D., selaku Ko-promotor II, Prof. Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D.; Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D.; dan Dr. Bilalodin, S.Si., M.Si. selaku Penguji Pakar Luar.

Disertasi Mohtar Yunianto menekuni penelitian di bidang Artificial Intelligence. Dalam paparannya, Mohtar Yunianto mengatakan bahwa kanker paru adalah penyebab utama kematian sebesar 18,4% dan merupakan seperlima penyebab kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker paru umumnya terdeteksi pada stadium lanjut karena diagnosa kanker ini pada stadium awal cukup sulit. Nodul kecil pada paru menjadi diagnosa awal dan berpotensi menjadi kanker paru.

Dari temuannya, maka diharapkan adanya hasil kinerja yang optimal dari klasifikasi kanker paru semua stadium dan stadium 1 dengan metode klasifikasi terbaik yang diperoleh sebelumnya, menggunakan variasi proses preprocessing dan ekstraksi fitur. Hasil kerja diharapkan dapat optimal dari aplikasi penentuan posisi dan ukuran dari nodul kanker paru.

Disamping itu juga akan didapatkan karakteristik radiologis, komposisi material penyusun serta karakteristik fisik bahan-bahan material 3D printing yang sesuai dengan organ paru serta nodul paru. Temuan tersebut didapatkan untuk selanjutnya dikembangkan phantom paru dari bahan material 3D printing untuk mengetahui kualitas citra.

“Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh manfaat-manfaat diantaranya dapat menjadi alat bantu dalam mendiagnosa penyakit kanker paru lebih akurat menggunakan teknologi komputer berbasis AI. Dan juga diperolehnya phantom organ paru yang diharapkan dapat membantu dalam bidang radiologi terutama dalam bidang deteksi kanker sejak dini (diagnostik) dan juga dalam bidang pengobatan (radioterapi) sehingga akan semakin memenuhi prinsip ALARA dengan harga phantom yang lebih terjangkau,” terang Mohtar Yunianto. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content