Search
Close this search box.

Prodi Seni Rupa Murni FSRD UNS Gelar General Lecture

UNS — Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar General Lecture yang bertajuk “Strategy to Penetrate International Market for Local Artist” pada Senin (30/10/2023). General Lecture yang digelar di Aula Gedung HB. Sutopo FRSD ini menghadirkan seorang pembicara dari Malaysia. Beliau adalah Mr. Fauzan Bin Omar yang merupakan seorang seniman dari Malaysia.

Dr. Desy Nurcahyanti, S.Sn., M.Hum. selaku moderator dalam kegiatan General Lecture ini mengucapkan rasa terima kasih dan selamat datang kepada Mr. Fauzan sudah bersedia hadir di Indonesia untuk memberikan ilmunya kepada mahasiswa dalam kegiatan General Lecture di FSRD UNS ini.

“Terima kasih banyak Mr. Fauzan sudah berkenan hadir di Indonesia khususnya di FSRD UNS. Saya sangat senang dapat bertemu dan mengobrol banyak dengan Mr. Fauzan hari ini bersama mahasiswa-mahasiswa kami juga,” ungkap Dr. Desy.

Dr. Desy juga menjelaskan sedikit mengenai profil dari Mr. Fauzan Bin Omar. Mr. Fauzan pernah mengenyam pendidikan di Universiti Teknologi MARA (UiTM) dan Maryland Institute College of Arts, Baltimore, Maryland, USA.

Dalam pemaparan materinya yang mengambil topik “Strategy to Penetrate International Market for Local Artist”, Mr. Fauzan menjelaskan poin disetiap kata. “Strategi adalah untuk menggambar rencana rinci, visi, misi dan tujuan kita. Penetrate atau memasuki/mendapatkan akses/berekspansi ke wilayah baru. Kemudian pasar seni merupakan tempat fisik atau figuratif di mana karya seni dibeli dan dijual. Pasar seni membutuhkan sebuah karya seni, yang dapat diambil dari berbagai macam benda koleksi, seorang penjual, dan pembeli, yang dapat berpartisipasi langsung dalam negosiasi atau diwakili oleh agen,” jelas Mr. Fauzan.

Beliau juga menjelaskan bahwa pemasaran seni berdiri sebagai landasan untuk meningkatkan kesadaran tentang kreasi seniman dan menumbuhkan komunitas calon pelanggan yang berdedikasi. Intinya, pemasaran seni adalah stimulan yang memastikan kreasi seseorang mendapat perhatian yang layak. Tanpa penerapan strategisnya, audiens potensial yang mengapresiasi karya, mungkin akan tetap terbatas.

Menurut pengamatan yang dilakukan Mr. Fauzan, strategi agar seniman lokal mampu memasuki dunia seni internasional ada poin pentingnya. Yaitu meningkatnya jumlah seniman Asia di kancah seni internasional sangatlah menggembirakan. Hal ini membawa perspektif baru yang segar. Vitalitas dan keragaman praktik seni di kawasan ini dapat memberikan panduan yang berguna. Kemudian semakin berkembangnya kepentingan ekonomi, politik, dan budaya dinamis di kawasan ini, seniman akan menjadi fokus perhatian internasional. Pertukaran ide intelektual dan artistik melalui pameran bersama, residensi seniman, cendekiawan, penulis, dan kurator merupakan fase lain dari keterlibatan yang signifikan. Kemitraan/kolaborasi internasional antara seniman dan galeri yang mengerjakan proyek pameran, mengeksplorasi pendekatan baru dalam konsep keluaran yang beragam.

 HUMAS UNS

Scroll to Top
Skip to content