PSD LPPM UNS Berikan Pendampingan kepada 15 Maba Disabilitas

UNS— Pusat Studi Difabilitas (PSD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pendampingan kepada 15 Mahasiswa Baru (Maba) Disabilitas tahun akademik 2020/2021 bertempat di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, Senin (28/9/2020). Dalam kesempatan tersebut, PSD LPPM UNS juga memberikan bantuan kepada Maba Disabilitas dalam bentuk pemberian beasiswa, pemberian Laptop dan pemberian uang pulsa selama dua semester.

Kepala PSD LPPM UNS, Prof. Munawir Yusuf mengatakan, tahun akademik 2020/2021 ini, UNS menerima 15 Maba Disabilitas. Ke-15 Maba Disabilitas ini tersebar di berbagai fakultas di UNS dengan ketunaan dari mulai daksa, netra dan rungu. Sebanyak 15 Maba Disabilitas diundang ke UNS untuk memperoleh pendampingan awal kuliah. Namun karena sedang pandemi Covid-19, hanya 7 Maba yang hadir untuk mengikuti pendampingan ini.

“Maba ini perlu pendampingan di awal perkuliahan. Terutama untuk memperkenalkan lingkungan kampus tempat mereka belajar dan pusat-pusat layanan mahasiswa yang terkait dengan kelancaran administrasi, akademik, dan kemahasiswaan. Kita perlu tahu kebutuhan khusus mereka, dan kita akan berusaha menfasilitasi pemenuhan kebutuhan khusus mereka. Kita perlu tahu, tempat tinggal atau bahkan tempat kost mereka jika kost, siapa yang mendampingi di kost. Kita perlu tahu bagaimana mobilitas sehari-harinya, alat transportasi yang digunakan. Kita juga perlu tahu apa yang diharapkan mereka dari kita untuk menunjang kelancaran perkuliahan mereka,” terang Prof. Munawir di sela-sela acara.

Misalnya, lanjut Prof. Munawir, bagi disabilitas sensori netra, dan pemakai kursi roda, butuh diperkenalkan jalur-jalur yang aman untuk menuju tempat kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang administrasi, ruang Prodi, dekan bahkan ruangan rektor. “Kita perlu dampingi di awal saja. Selebihnya mereka akan mampu melakukan mobilitas sendiri. Bagi disabilitas sensori rungu, Maba Disabilitas ini butuh pendamping juru Bahasa isyarat ketika kuliah di kelas. Dari 15 Maba Disabilitas tersebut, terdapat 2 Maba yang merupakan atlet Pelatnas Yudo yaitu Yovan Rate Azis Prodi S-1 PLB dan atlet Lari tingkat internasional yaitu Marchelino Prodi S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga,” imbuhnya.

Program pendampingan ini, diberikan di kelas selama beberapa kali pertemuan, dimulai pada Senin (28/9/2020), dilanjutkan praktik orientasi dan mobilitas untuk pengenalan lingkungan kampus selama beberapa waktu sesuai kebutuhan.

PSD dan Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKHI) secara simbolis menyerahkan bantuan beasiswa dan laptop kepada 2 Maba dengan ketunaan netra dan rungu, serta dana bantuan pembelian pulsa untuk perkuliahan selama 1 tahun kepada semua mahasiswa disabilitas. Dana ini berasal dari hasil gotong royong bersama para donator mitra kerja PSD LPPM UNS dan anggota APPKHI yang dihimpun secara spontan.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menyambut positif atas langkah PSD LPPM UNS, yang telah menginisiasi kegiatan pendampingan bagi Maba disabilitas 2020. “Tidak ada mahasiswa disabilitas UNS yang putus kuliah. Kalau ada kesulitas baik itu terkait perkuliahan atau keuangan, langsung hubungi saya,” terang Prof. Jamal.

Prof. Jamal juga mengucapkan terima kasih kepada PSD LPPM UNS yang telah bekerja sama dengan Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Kementerian Sosial RI, dalam rangka perluasan akses pendidikan dan pengembangan Tri Dharma Pendidikan Tinggi, khususnya melakukan rintisan pendirian pengembangan UNS Braille Center.

“Saya sangat mengapresiasi ide dan gagasan pendirian UNS Braille Center ini, karena karya literasi berbasis braille tersebut merupakan sarana belajar bagi para penyandang tuna netra. Saya berharap UNS Braille Center ini akan menjadi pusat pendidikan dan bisa memperkuat layanan di Perpustakaan Pusat UNS, yang saat ini telah menyediakan ruang belajar bagi penyandang disabilitas yang bernama Disabilitas Corner,” ujar Prof. Jamal. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content