PSD LPPM UNS Gelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022

PSD LPPM UNS Gelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022

UNS — Pusat Studi Difabilitas (PSD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu (14/5/2022).

Kepala PSD LPPM UNS sekaligus Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI), Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi mengatakan, bahwa diadakannya acara ini juga sebagai pendampingan bagi calon mahasiswa disabilitas yang ingin mendaftar di UNS.

PSD LPPM UNS Gelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022

“Alhamdulillah PSD LPPM UNS dapat mengadakan acara sosialisasi teknis pendaftaran calon mahasiswa disabilitas UNS 2022. Nantinya Bapak Ibu juga adik-adik dapat menanyakan apapun kepada kedua narasumber hari ini,” ujar Prof. Munawir dalam sambutannya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dosen UNS yang juga Deputi IV SPMB UNS, Dr. Mohammad Abdul Hakim, M.A., Ph.D yang memaparkan teknis pendaftaran Seleksi Mandiri Jalur Disabilitas (SMJD) UNS. Dr. Hakim menjelaskan dengan memberikan tutorial secara langsung untuk memudahkan peserta yang menyandang disabilitas saat mendaftar nantinya.

PSD LPPM UNS Gelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022

“Saat ini pendaftaran SMJD UNS belum dibuka. Tetapi, Bapak Ibu juga adik-adik bisa mengakses informasi terbarunya melalui website spmb.uns.ac.id. Atau melalui Instagram @spmbuns untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date,” kata Dr. Hakim.

Selanjutnya narasumber kedua, Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) FKIP UNS, Dr. Subagyo, M.Si menjelaskan teknis ujian wawancara untuk calon mahasiswa disabilitas UNS.

PSD LPPM UNS Gelar Sosialisasi Teknis Pendaftaran Calon Mahasiswa Disabilitas UNS 2022

“Setelah selesai melakukan pendaftaran, nantinya akan mendapatkan undangan untuk melakukan wawancara secara tatap maya. Ujian wawancara untuk menguji bahwa peserta benar menyandang disabilitas. Juga melalui wawancara akan mengungkap komitmen calon mahasiswa serta keseriusannya terhadap kuliah,” terang Dr. Subagyo.

Dr. Subagyo juga menghimbau ketika akan melakukan ujian wawancara untuk memastikan jaringan internet tidak terkendala, dan terkoneksi secara lancar. Hal ini supaya tak menganggu selama proses wawancara berlangsung.

“Pertimbangan lolos SMJD akan dilihat dari kemampuan akademik hasil wawancara dan asesmen disabilitas. Yang mana untuk formulasinya kita ambil secara keseluruhan. Parameternya ada ujian wawancara, tes Intelligence Quotient (IQ), nilai rapot, riwayat akademik, dan sebagainya. Namun, intinya hanya satu, kita ingin mengetahui apakah calon mahasiswa disabilitas nantinya bisa sukses mengikuti kuliah dengan baik atau tidak. Juga apakah calon mahasiswa disabilitas dapat sukses menyelesaikan studi atau tidak di program sarjana,” pungkas Dr. Subagyo. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content