PSD UNS Gelar Diskusi Kesiapan Pendidikan Inklusif di Indonesia

PSD UNS Gelar Diskusi Kesiapan Pendidikan Inklusif di Indonesia

UNS — Bahasan mengenai pendidikan inklusif sudah didengungkan sejak lama. Indonesia pun sudah bersiap untuk memberikan layanan inklusif di berbagai lini. Untuk membahas hal tersebut lebih jauh, Pusat Studi Difabilitas (PSD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar berskala internasional pada Sabtu (19/2/2022) melalui Zoom Cloud Meetings.

Webinar internasional tersebut mengangkat tema “Indonesian Higher Education Readiness for Facing Inclusive Education”. Melalui tema tersebut, PSD UNS yang bekerja sama dengan Asosiasi Intelektual dan Profesional (I&P) Indonesia di Belanda bersama-sama mengukur sejauh mana kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif bagi warga negaranya.

Kepala PSD UNS, Prof. Dr. Munawir Yusuf mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias dalam menyelenggarakan webinar ini. Prof. Munawir berharap pihaknya dapat memperoleh berbagai pandangan dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di negara-negara lain.

“Webinar kali ini tidak hanya diikuti oleh orang Indonesia sehingga harapan saya kita dapat bertukar pikiran dan informasi mengenai penerapan pendidikan inklusif di negara masing-masing,” ujar Prof. Munawir.

Berdasarkan penuturan Prof. Munawir pula, pendaftar webinar ini diketahui mencapai 563 peserta. Para peserta tersebut berasal dari berbagai negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Australia, Belanda, dan Belgia.

Direktur I&P Indonesia di Belanda, Rosalyn Siburian juga senang dengan adanya webinar ini. Rosalyn mengatakan bahwa pihaknya siap menjadi penghubung antara Indonesia dan Belanda.

PSD UNS Gelar Diskusi Kesiapan Pendidikan Inklusif di Indonesia

“Mari kita bersama berupaya memfasilitasi warga negara berkebutuhan khusus. Ini adalah tantangan bersama. Semoga webinar ini dapat mencerahkan langkah kita ke depan untuk mengembangkan pendidikan berkebutuhan khusus di negara kita,” ujar Rosalyn.

Webinar selanjutnya dibuka secara resmi oleh Ketua LPPM UNS, Prof. Okid Parama Astirin. Beliau mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh PSD UNS ini.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho juga hadir dalam webinar yang diselenggarakan selama tiga jam ini. Prof. Jamal menjadi pembicara pembuka atau keynote speaker dalam kesempatan tersebut.

“Dalam rangka mewujudkan kampus inklusif ramah disabilitas, UNS berkomitmen membuat kampus yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua pihak,” tegasnya.

PSD UNS Gelar Diskusi Kesiapan Pendidikan Inklusif di Indonesia

Usai Prof. Jamal, beberapa pembicara menyampaikan materi mereka masing-masing. Ada empat pembicara dari empat negara yang berbeda. Keempat pembicara tersebut yakni Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S. (Rektor Universitas Brawijaya, Malang), Dr. Mulyoto Pangestu, Ph.D. (Monash University), Prof. Dr. Mohd Hanafi bin Mohd Yasin (Universiti Kebangsaan Malaysia), dan Prof. Dr. Bayu Jayawardhana (University of Groningen, Belanda). Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content