PSPP UNS Gelar Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila

PSPP UNS Gelar Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila

UNS — Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan acara Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Acara dihadiri pimpinan UNS, di antaranya Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, Ketua Dewan Profesor Prof. Suranto Tjiptowibisono, Ketua Senat Akademik Prof. Adi Sulistiyono, Sekretaris Senat Akademik Prof. Ari Handono Ramelan, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Prof. Hasan Fauzi, Sekretaris MWA Prof. Tri Atmojo Kusmaryadi dan Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR), Dr. Sapta Kunta Permana di Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa UNS, Sabtu (31/10/2021).

Dalam sambutannya Kepala PSPP UNS, Prof. Dr. Leo Agung S. mengatakan bahwa acara Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila ini sebagai upaya untuk mengenang Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Di samping itu, acara ini juga sebagai upaya menyelaraskan semangat pemuda Indonesia masa kini dengan pemuda saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

PSPP UNS Gelar Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila

Selanjutnya, acara dibuka oleh Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Suranto yang mengatakan bahwa Sumpah Pemuda menyadarkan kita untuk meninggalkan ego kedaerahan, tetapi perlu mengedepankan nilai ke-Indonesia-an. “Di samping itu, kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai wujud komitmen UNS sebagai Benteng Pancasila yang terbukti secara material ada enam tempat ibadah di UNS,” terang Prof. Suranto.

Acara dilanjutkan dengan Deklarasi Kaum Muda Pancasila UNS dengan pembacaan Ikrar Panca Karsa Pancasila secara bersama-sama. Adapun bunyi deklarasi Ikrar Panca Karsa Pancasila sebagai berikut. ‘Kami kaum muda Pancasila UNS kampus pelopor dan benteng Pancasila berikrar: pertama, siap menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai satu-satunya Ideologi bangsa dan negara Indonesia. Kedua, siap menjaga dan melaksanakan UUD 1945. Ketiga siap menjunjung tinggi asas bhinneka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Keempat siap menjaga dan mempertahankan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. Kelima siap mendukung dan melaksanakan segala upaya pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tindaklanjut Pancasila

PSPP UNS Gelar Deklarasi dan Diskusi Kaum Muda Pancasila

Dalam kesempatan tersebut, dilanjutkan dengan acara Diskusi Kaum Muda Pancasila dengan Pembicara Dadan Adi Kurniawan S.Pd., M.A.(Peneliti PSPP UNS), Nur Fatah Abidin, S.Pd., M.Pd.(Peneliti PSPP UNS) dan Zakky Musthofa Zuhad (Presiden BEM UNS) serta Moderator Aulia Fatimatuz Zahra (Dirjen Kaderisasi Mahasiswa BEM UNS).

Menurut pandangan Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A (Peneliti PSPP UNS) bahwa memperingati Sumpah Pemuda tidak cukup jika hanya memperingati dan mengingat. Peringatan dijadikan sebuah refleksi, tetapi yang penting adalah tindak lanjut atau implementasi atas apa yang dilakukan. “Kita harus belajar dari Sumpah Pemuda dan belajar sejarah sumpah pemuda, mengambil ruh dan spirit Sumpah Pemuda untuk ke depannya,” ujar Dadan.

Sebaliknya, Nur Fatah Abidin, S.Pd, M.Pd (Peneliti PSPP UNS) mengatakan bahwa konsepsi Pancasila dalam kehidupan masyarakat itu bersifat dinamis. Pancasila tidak hanya sebagai ideologi tetapi juga sebagai nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga generasi muda perlu sadar bahwa pada setiap zaman generasi muda selalu membawa perubahan.

Sedangkan, menurut Zakky Mustofa Zuhad (Presiden BEM UNS) mengatakan bahwa Sumpah Pemuda adalah simbol persatuan yang membicarakan mengenai komitmen antar pemuda. Pemuda adalah yang mempunyai keresahan terhadap negaranya. Melihat dari 1928, pemuda merasakan keresahan mengenai persatuan yang mana pada saat itu masih terpecah-pecah. Ketika ia tidak memiliki keresahan, maka tidak ada rasa ingin bergerak menuju kebermanfaatan. Ketika ada suatu permasalahan, pemuda tergerak untuk menyelesaikan. “Pancasila bukan hanya sekadar kata-kata, tapi harus tumbuh mengakar di masyarakat. Semoga Pancasila tetap dijadikan narasi dan implementasi yang tumbuh mengakar,” ujar Zakky. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content