PUI Javanologi UNS Luncurkan Buku Antologi Puisi Syair Lima Benua: Catatan Perjuangan Melawan Covid-19

UNS – Tepat di momen Hari Kebangkitan Nasional, Pusat Unggulan Iptek (PUI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meluncurkan buku antologi puisi sebagai karya monumental bertajuk Syair Lima Benua: Catatan Perjuangan Melawan Covid-19 “pada hari Rabu (20/5 / 2020) bertempat di Pendhapa Ageng PUI Javanologi UNS.

Sahid Teguh Widodo dengan didampingi Pengulas PUI Javanologi UNS, Taufiq Al Makmun. Di hadapan awak media yang menerima buku antologi puisi, Prof. Sahid mengatakan jika PUI Javanologi UNS pada momen Hari Kebangkitan Nasional menyisipkan pesan semangat untuk melawan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Tepat di Hari Kebangkitan Nasional, PUI Javanologi UNS turut serta aktif untuk menyongsong Kebangkitan Nasional semoga kita terbebas dari bencana kali ini. Seperti kita ketahui bersama hari ini masyarakat dunia telah merasakan bencana kemanusiaan berupa pandemi Covid-19. Demikian juga kita bangsa Indonesia harus stay at home dan work from home,” ujar Prof. Sahid dalam membuka sambutannya.

Lebih lanjut, Prof. Sahid mengungkapkan bila buku Antologi Puisi Syair Lima Benua: Catatan Perjuangan Melawan Covid-19 mengandung 3 tujuan. Yaitu, untuk menghimpun ide, pemikiran, dan perasaan seluruh unsur masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam bentuk syair atau puisi. Kedua, menyampaikan kepedulian PUI Javanologi UNS terhadap bencana pandemi Covid-19 sebagai dokumentasi sejarah perjuangan yang dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda penerus bangsa yang handal dan berkualitas. Dan, yang ketiga adalah untuk memberikan alternatif sebagai jalan keluar sebagai “obat luka” sekaligus untuk memberikan semangat perjuangan menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Dalam buku antologi puisi tersebut, PUI Javanologi UNS berhasil menghimpun 87 judul puisi yang ditulis langsung oleh 87 penyair dari 23 negara di 5 benua, mulai dari Asia, Australia dan Oseania, Afrika, Amerika, dan Eropa. Selain itu, sejumlah Guru Besar UNS yang menjadi mitra PUI Javanologi UNS juga turut serta mengirimkan karyanya.

PUI Javanologi UNS memilih karya sastra berupa puisi sebab puisi dapat menjadi karya imajinatif untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan gagasan dari penulis untuk menggambarkan perasaannya maupun perasaan lingkungan di sekitarnya.

“Buku ini mewadahi pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan tentang perasaan yang muncul selama pandemi Covid-19. Ada rasa yang berbeda dan semua terwadahi. PUI memilih puisi karena puisi adalah media yang mampu menangkap pikiran, gagasan, dan pendapat dari media. Buku antologi puisi semoga dapat menjadi catatan dan dokumen bersejarah yang barangkali penting untuk masa yang akan datang bahwa bangsa di seluruh dunia mengalami pandemi Covid-19,” lanjut Prof. Sahid.

Pada bagian halaman muka buku antologi puisi terdapat ilustrasi gambar gedung PUI Javanologi UNS dan bumi yang sedang mengenakan masker. Selain itu, warna yang dipilih hanya didominasi oleh tiga warna saja, yaitu cokelat, putih, dan biru, yang mewakili perasaan prihatin terhadap kondisi saat ini.

Buku Antologi Puisi Syair Lima Benua: Catatan Perjuangan Melawan Covid-19, PUI Javanologi UNS memberikan peluang bagi pihak-pihak yang tertarik untuk mengakses laman https://uns.ac.id/pengumuman/syair-lima-benua.html. * Humas UNS / Yefta

Skip to content