Pusat Bahasa Mandarin UNS Gelar Webinar Peringati Festival Perahu Naga

UNS – Pusat Bahasa Mandarin (PBM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperingati Festival Perahu Naga dengan menggelar webinar bertajuk Cloud Dragon Boat Festival, Kamis (25/6/2020). Webinar tersebut digelar untuk mengulas sejarah, asal-usul, tradisi, dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat saat Festival Perahu Naga.

Dalam webinar yang digelar melalui Zoom Cloud Meeting, PBM UNS juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan kegiatan PBM UNS di bidang pertukaran budaya dan bahasa Mandarin kepada masyarakat.

Webinar dibuka langsung oleh Wakil Rektor bidang Akademik UNS, Prof. Ahmad Yunus. Dalam sambutannya, Prof. Ahmad Yunus berharap agar melalui webinar PBM UNS tersebut dapat mempererat hubungan antara UNS dengan Xihua University, Tiongkok.

“Acara ini sangat menarik dan tentunya dapat menjadi kesempatan bagi UNS untuk semakin mempererat hubungan dengan Xihua University yang sejak tahun 2019 di tanggal 11 Maret sudah membuka Institut Konfusius di Fakultas Ilmu Budaya,” ujar Prof. Ahmad Yunus.

Dalam kesempatan tersebut, PBM UNS menghadirkan dua pembicara. Mereka adalah Mrs. Lu Yu, M.Sc selaku Direktur PBM pihak Tiongkok dan Ms. Zhang Xiaoshan selaku guru sukarelawan Xihua University.

Di hadapan 100 peserta webinar, Mrs. Lu Yu menceritakan terlebih dahulu awal mula tradisi Festival Perahu Naga yang sudah menjadi ajang tahunan masyarakat Tiongkok.

”Festival Perahu Naga yang dirayakan setiap bulan 5 tanggal 5 kalender Lunar merupakan tradisi orang Tiongkok dari jaman dahulu hingga sekarang, merupakan salah satu perayaan terbesar bagi masyarakat Tiongkok,” jelas Mrs. Lu Yu.

Saat merayakan Festival Perahu Naga, Mrs. Lu Yu mengatakan apabila bakcang menjadi makanan yang menjadi ciri khas dalam perayaan tersebut.

Lebih lanjut Mrs. Lu Yu menjelaskan dalam perayaan Festival Perahu Naga biasa dirayakan dengan kegiatan mendayung perahu naga yang hingga kini telah dijadikan perlombaan.

Selain Mrs. Lu Yu, pembicara lainnya yaitu Ms. Zhang Xiaoshan memaparkan materinya dengan menceritakan sosok Qu Yuan. Ia mengatakan apabila Qu Yuan merupakan menteri yang terkenal karena bakat dan kesetiaan pada negaranya.

“Sangat disayangkan meskipun banyak orang yang senang dengannya, tapi ada pegawai negeri lain yang memfitnah dan akhirnya dia diusir oleh sang raja. Karena kecintaannya pada kerajaan, dia menjadi sangat sedih karena mencemaskan tentang masa depan negaranya. Hingga pada akhirnya, dia memutuskan bunuh diri dengan melompat ke sungai,” terang Ms. Zhang Xiaoshan.

Ms. Zhang Xiaoshan menambahkan karena kejadian tersebut rakyat yang menyukai Qu Yuan menjadi sangat sedih dan mencarinya di sungai itu tepat pada tanggal 5 bulan 5 kalender Lunar. Karena tidak menemukan Qu Yuan maka masyarakat berinisiatif untuk melemparkan bakcang ke sungai agar dia tidak dimakan oleh ikan dan udang di sungai tersebut.

Selain melemparkan bakcang, Ms. Zhang Xiaoshan menceritakan bila masyarakat mendayung perahu naga sambil memukul drum untuk menakuti ikan agar tidak memakan tubuh Qu Yuan. Hal inilah yang menjadi cikal bakal adanya perayaan Festival Perahu Naga setiap tahunnya.

Selain kedua hal tesebut, masyarakat Tiongkok juga melakukan beberapa tradisi unik lain. Diantaranya menggantungkan rumput Ai (Mugwort) dan Changpu (Calamus), mandi tengah hari, minum anggur realgar, mengenakan kantong yang berbau harum, dan menegakkan telur ayam mentah. Humas UNS/Yefta/Dwi

Skip to content