Pusat Bahasa Mandarin UNS jadi Tuan Rumah Pertama Peringatan 10 tahun Program “One Belt One Road”

Pusat Bahasa Mandarin UNS jadi Tuan Rumah Pertama Peringatan 10 tahun Program “One Belt One Road”

UNSPusat Bahasa Mandarin Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah pertama peringatan 10 tahun program “One Belt One Road”, Kamis (21/12/2023) di Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS. Peringatan ini merupakan kerja sama antara Pusat Bahasa Mandarin dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok Kantor Perwakilan Surabaya. Tema yang diusung yaitu “Launching Ceremony 10 Years Celebration Of One Belt One Road”.

Fan Jie, selaku Direktur Confucius UNS pihak Tiongkok dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 10 tahun terakhir kerja sama terus berkembang serta kerja sama ekonomi dan perdagangan antara negara-negara yang berpartisipasi dalam program ini mengalami kemajuan dan mencapai hasil yang bermanfaat.

“Confucius Institute telah menjadi saksi dan merasakan berbagai perubahan dalam 5 tahun terakhir. Dalam rangka memperingati 10 tahun sembangunan bersama inisiatif satu sabuk satu jalan, Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok Kantor Perwakilan Surabaya dan Komunitas China News Indonesia menggelar pameran foto dengan tajuk ‘Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik’,” jelas Fan Jie.

Beliau juga berharap teman-teman dari seluruh lapisan masyarakat serta guru dan siswa dapat lebih memahami perubahan kehidupan dari program ini serta bergerak bersama menuju kehidupan yang lebih baik, termasuk Tiongkok dan Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS sekaligus Plt. Kepala Pusat Bahasa Mandarin UNS
dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 5 tahun semenjak didirikan tahun 2019 lalu, Pusat Bahasa Mandarin UNS turut bersinergi mendukung program pemerintah Indonesia-Tiongkok, sebagai jembatan komunikasi antar negara.

“Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan beberapa koridor ekonomi yang menyambungkan lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative berjalan sukses selama 10 tahun terakhir karena segala prosesnya dilakukan secara bersama-sama melampaui segala perbedaan yang ada. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, hingga hasil yang menguntungkan bagi seluruh rakyat negara partisipan,” terang Prof. Yunus.

Beliau menambahkan bahwa program ini berawal dari goresan ide dan insiatif. Akhirnya bisa terwujud meningkatkan konektivitas dan mendorong kebijakan, infrastruktur, perdagangan, finansial, hubungan antarwarga, dan menciptakan peluang baru. Setelah berhasil membangun platform kerja sama ekonomi yang baru, inisiatif ini kini berfokus pada proyek-proyek yang kecil, cerdas, hijau, dan saling terkait. HUMAS UNS

Reporter: Dhelinta FP.
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content