PUSTAPAKO UNS Gelar TOT Gerakan Nasional Perempuan Lawan Korupsi

UNS – Pusat Studi Transparansi Publik dan Anti Korupsi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (PUSTAPAKO LPPM UNS), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Surakarta, Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK), Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ), dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menggelar kegiatan TOT (Training For Trainer) bertajuk “Gerakan Nasional Perempuan Lawan Korupsi”. Acara ini merupakan kelanjutan program KPK yang diberi judul SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi), dan merupakan serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan 21-23 Agustus 2017 di The Royal Surakarta Heritage Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 6.

Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Agung Nur Probohudono, Ph.D, selaku kepala PUSTAPAKO LPPM UNS, kegiatan ini terselenggara berkat dukungan beberapa instansi seperti KPK, KNPI, AIPJ, dan UNODC. Para peserta ToT ini adalah Polwan (Polisi Wanita) yang bersal dari Polda Jawa Tengah, Darmawanita UNS, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kota Surakarta, dan beberapa organisasi wanita yang ada di Solo seperti GOW (Gabungan Organisasi Wanita), Fatayat NU, Aisyiyah, Iwadin, dan Iwapi.

Lebih lanjut Probohudono menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini antara lain: 1) Memberikan pemahaman mendalam akan kerangka filosofis dan konsep dasar Gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” kepada perempuan agar mampu menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi ini di lingkungan/komunitasnya dan lingkungan kerjanya masing-masing, 2) Memberikan pengetahuan dasar mengenai tindak pidana korupsi melalui pengetahuan tentang modus-modus dan peluang-peluang yang menawarkan terjadinya tindak pidana korupsi serta konsekuensi hukumnya, 3) Memberikan keterampilan bagi para peserta untuk menggunakan alat bantu dan media komunikasi dalam melakukan pendidikan anti korupsi di wilayah kerja dan komunitasnya masing-masing, 4) Menciptakan focal point di masing-masing wilayah kerja, 5) Memperluas keterlibatan perempuan dalam mensosialisasikan nilai-nilai antikorupsi sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam mencegah korupsi sekaligus sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam membangun budaya hukum, 6) Menjadi salah satu media komunikasi publik dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Latar belakang kegiatan ini adalah berangkat dari korupsi sebagai masalah bersama, sudah banyak ditulis dan diinsyafi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Upaya melawan korupsi telah dilakukan oleh hampir semua lapisan masyarakat, tidak terbatas pada tingkat pendidikan, jenis kelamin, status, jenis pekerjaan/profesi, dll. Semua upaya tersebut menjadi kekuatan-kekuatan yang secara konsisten mewarnai pergerakan melawan korupsi secara umum/nasional. Namun demikian harus diakui bahwa semua yang telah dilakukan belum mampu menghilangkan korupsi di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya penguatan yang lebih besar lagi untuk terus mempertahankan konsistensi perlawanan terhadap korupsi, ungkap kepala PUSTAPAKO LPPM UNS.

“Perlibatan perempuan di dalam proses perlawanan korupsi sangatlah penting, perempuan merupakan salah satu kekuatan yang sudah lama dikenali dan sangat diperhitungkan. Perempuan sebagai ibu dan sebagai istri maupun perannya dalam organisasi wanita atau perannya sebagai profesional sangat diperlukan dalam pencegahan korupsi. Dalam kapasitasnya sebagai perempuan dalam keluarga dan profesional di kantor, perempuan adalah figur yang memiliki peran besar dalam keluarga dan lingkungan untuk menjadi panutan dalam pembentukan budaya bangsa. Kita semua percaya bahwa, kekuatan perempuan Indonesia perempuan akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi upaya perlawanan terhadap korupsi khususnya dalam hal pencegahan, terang Probohudono.

Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi UNS serta PUSTAPAKO LPPM UNS. Dalam hal ini UNS melalui PUSTAPAKO LPPM UNS selalu berusaha menjadi media dalam meningkatkan peran di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkaitan untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi. Pada akhirnya nanti, kami berharap acara ini dapat dimanfaatkan maksimal oleh peserta yang terdiri dari berbagai organisasi dan kelompok untuk berkolaborasi melawan korupsi, pungkasnya. humas-red.uns.ac.id

Skip to content