Rektor Serahkan Sepeda Listrik BIKUNS ke Pusdiklat

(dari kiri) Sholihin - Dekan FT, Kuncoro Diharjo, dan Ravik Karsidi- Rektor UNS mencoba BIKUNS. Sepeda listrik buatan Pusnas ini mampu menempuh jarak 30 km.
(dari kiri) Sholihin - Dekan FT, Kuncoro Diharjo, dan Ravik Karsidi- Rektor UNS mencoba BIKUNS. Sepeda listrik buatan Pusnas ini mampu menempuh jarak 30 km.
(dari kiri) Sholihin – Dekan FT, Kuncoro Diharjo, dan Ravik Karsidi- Rektor UNS mencoba BIKUNS. Sepeda listrik buatan Pusnas ini mampu menempuh jarak 30 km.

Tim Peneliti Pusat Unggulan Strategi Nasional (PUSNAS) menyerahkan dua unit sepeda listrik kepada Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) di halaman gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) UNS, Kamis (12/11/2015). Sepeda listrik tersebut kemudian diserahkan ke Pusdiklat untuk digunakan sebagai kendaraan operasional.

Dua unit sepeda listrik yang dinamai BIKUNS, kepanjangan dari Bike UNS ini merupakan hasil karya penelitian Pusnas bekerja sama dengan PT Inka Multi Solusi. Kuncoro Diharjo, anggota Tim Peneliti mengatakan pada tahun pertama (2015) mereka fokus pada roda dua dan sudah siap melakukan produksi dalam skala massal. UNS sendiri sudah memesan 24 unit sepeda yang nantinya akan digunakan oleh pengantar surat di lingkungan UNS. Tahun 2016 tim siap melaunching sepeda roda tiga dan berharap 2017 mampu membuat kendaraan roda empat untuk angkutan massal pengganti bus kampus.

Sepeda listrik yang mampu mengangkut beban 250 kg ini dapat digunakan untuk jarak tempuh 30 km dan membutuhkan waktu 3 – 5 jam untuk pengisian listrik. “Ke depannya kita harus memikirkan tempat untuk men-charge, seperti POM di lingkungan UNS,”tutur Miftahul Anwar Kepala Tim Peneliti (Pusnas) saat ditanya mengenai tantangan ke depan. Anwar menyebut, BIKUNS yang menggunakan baterai LiPo4/LiCo/Led Acid, motor listrik BLDC 250/500 W ini merupakan sepeda listrik pertama yang dibuat di Indonesia. Anwar menambahkan sepeda yang didesain dengan dimensi 240 x 90 x 120 cm tersebut ringan saat dikayuh.

Rektor UNS, Ravik Karsidi menuturkan penggunaan sepeda listrik merupakan salah satu gerakan menuju green campus. Sepeda listrik yang baru saja ia serahkan nantinya bisa digunakan oleh pengunjung Pusdiklat. Ravik menambahkan, penggunaan sepeda listrik ini tidak hanya mengedukasi warga kampus tetapi juga warga sekitar untuk menggunakan moda transportasi ramah lingkungan. Penggunaan sepeda listrik bisa mengurangi kebisingan dan polusi udara. Terlebih, mengingat ruang parkir di lingkungan UNS terbatas, penggunaan sepeda listrik mampu menjadi solusi bagi 3000 mahasiswa serta civitas akademika UNS.[](nana.red.uns.ac.id)

Skip to content