Rektor UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan ICSB

Rektor UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan ICSB
Rektor UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan ICSB

UNS — Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia Council for Small Business (ICSB), Rabu (7/4/2021) siang, bertempat di UNS Inn.

Dari pihak ICSB, nota kesepahaman ditandatangani langsung oleh Presiden ICSB, Dr. Jacky Mussry. Dan, pada kesempatan yang sama, ICSB juga melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan 12 perguruan tinggi se-Solo Raya dan Jawa Tengah (Jateng).

Maksud dan tujuan yang tertuang dalam nota kesepahaman antara UNS dan ICSB adalah untuk menyinergikan potensi dan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak dalam mengembangkan kelembagaan dan mutu pendidikan melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta penyelenggaraan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar.

Rektor UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan ICSB
Rektor UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan ICSB

Selain hadir untuk menandatangani nota kesepahaman, Prof. Jamal yang didapuk menjadi keynote speaker juga memberikan ucapan selamat atas dikukuhkannya kepengurusan ICSB regional Jateng periode 2021-2023.

Di hadapan pimpinan perguruan tinggi se-Solo Raya dan Jateng dan tamu undangan yang hadir, Prof. Jamal dalam sambutannya menyinggung soal peran penting UMKM dalam menyangga dan memajukan perekonomian Indonesia.

Ia menyampaikan selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, lebih dari 7.000 pelaku UMKM merasakan dampak yang sangat serius. Dari jumlah tersebut, data Kementerian Koperasi dan UKM RI menunjukkan 56% UMKM mengalami penurunan penjualan.

“Selain itu, 22 % bermasalah pada aspek pembiayaan, 15% terkendala pada distribusi barang, dan 4% kesulitan mendapatan bahan baku mentah,” jelas Prof. Jamal.

Lebih lanjut, Prof. Jamal mengatakan jika pandemi Covid-19 juga mengakibatkan 1,6 juta pekerja dirumahkan/ di-PHK. Hal tersebut tentu berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

“Kondisi inilah yang mengakibatkan pemerintah sejak awal pandemi menetapkan UMKM sebagai prioritas penerima manfaat dalam pemenuhan ekonomi nasional,” terang Prof. Jamal.

Walau UMKM menjadi korban dari pandemi Covid-19, Prof. Jamal menilai keberadaan UMKM di saat krisis sangatlah penting. Hal itu dikarenakan UMKM selalu menjadi pembangkit dan penyangga bagi Indonesia selama krisis ekonomi.

“Dengan adanya peran penting UMKM, organisasi profesi seperti ICSB harus berkolaborasi dan bersinergi bersama perguruan tinggi dan pemerintah untuk menyelamatkan UMKM,” tegasnya.

Prof. Jamal dalam kesempatan tersebut juga meminta ICSB mendekatkan diri dengan perguruan tinggi agar secara bersama-sama dapat menumbuhkan dan mengajarkan kemampuan berwirausaha kepada para mahasiswa.

Hal tersebut dipandang Prof. Jamal sebagai sesuatu yang penting sebab generasi muda dinilai selalu membawa aura positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, memiliki imajinasi yang baik, kreatif, cepat, dan sudah melek teknologi.

“Kewirausahaan adalah semangat dan jiwa yang harus kita kembangkan agar menjadi solusi bagi problem kekinian yang dihadapi bangsa ini. Sehingga generasi Z dan mahasiswa punya tanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Indonesia,” ujar Prof. Jamal. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content