RG PLB UNS Berikan Pendampingan Pemanfaatan Aplikasi SUPERSMART untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

RG PLB UNS Berikan Pendampingan Pemanfaatan Aplikasi SUPERSMART untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

UNS – Research Group (RG) Layanan Pendidikan Khusus Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung tema “Pendampingan Pemanfaatan Aplikasi SUPERSMART dalam Vocational Placement bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa”. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Laras Asri Resort and Spa Salatiga pada Rabu (12/7/2023) dan bermitra dengan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Salatiga.

Adapun, tim RG ini terdiri dari beberapa dosen PLB UNS yakni Dr. Subagya, M.Si., Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., Priyono, S.Pd., M.Si., Erma Kumalasari, M.Psi, Psi., dan Arsy Anggrellanggi, M.Pd. Kegiatan ini diikuti oleh peserta sejumlah 35 Guru SLBN Salatiga. RG Layanan Pendidikan Khusus bermaksud mewadahi kebutuhan SLBN Salatiga dengan membuat rancangan kegiatan pemanfaatan aplikasi SUPERSMART dalam vocational placement bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

Kegiatan ini diawali dengan pretest mengenai Kurikulum Merdeka, identifikasi dan asesmen vokasi, serta aplikasi SUPERSMART. Selanjutnya, Dr. Subagya memberikan materi terkait Kurikulum Merdeka Pendidikan Khusus dalam pentingnya vocational placements. Setelah itu, Priyono, M.Si. mendampingi terkait identifikasi dan asesmen vokasi peserta didik berkebutuhan khusus. Materi dilanjutkan oleh Erma Kumalasari, M.Psi., Psi. yang mendampingi terkait penggunaan aplikasi SUPERSMART dalam vocational placements peserta didik berkebutuhan khusus.

Arsy Anggrellanggi, M.Pd. menjelaskan bahwa penting untuk mengetahui bakat dan minat peserta didik agar guru dapat menentukan program vokasional.

“Guru SLB memiliki tugas tambahan yaitu melakukan identifikasi dan asesmen terhadap peserta didik berkebutuhan khusus. Akurasi hasil identifikasi dan asesmen akan menentukan permasalahan, potensi, hambatan, serta kebutuhan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) hingga pada akhirnya guru dapat menentukan intervensi yang tepat dan sesuai sebagai bentuk dari intervensi. Setiap peserta didik memiliki karakteristik, kemampuan, bakat, dan juga minat yang beragam. Dengan mengetahui bakat dan minat peserta didik, guru dapat menentukan program pengembangan bakat dan minat (vocational) peserta didik secara lebih tepat dan sesuai,” ujar Arsy, Jumat (14/7/2023).

Adanya aplikasi SUPERSMART ini dapat memudahkan tugas guru dalam vocational placement bagi peserta didik. Lebih lanjut, Arsy menjelaskan bahwa kondisi di lapangan menunjukkan jika ternyata masih banyak guru SLB yang mengalami kesulitan dalam mengenali bakat dan minat PDBK sehingga guru menjadi kurang mampu untuk menyusun program pengembangan bakat dan minat PDBK di SLB. Akibatnya, bakat dan minat PDBK di SLB menjadi kurang dapat dikembangkan secara optimal.

Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dan peserta merasa antusias dengan kegiatan ini. “Peserta antusias mencoba aplikasi dan bertanya jawab, kegiatan berjalan lancar,” ungkap Arsy. HUMAS UNS

Skip to content