Ribuan Maru Penuhi Student Center

SOLO – Ribuan mahasiswa baru (maru) Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik penuhi ruangan student center dalam gelaran UNS EXPO 2012 pada Selasa (28/8/2012) pagi, di kampus setempat. Dalam acara itu hadir Pembantu Rektor III UNS Drs. Dwi Tiyanto, SU membuka acara didampingi Kepala Biro Kemahasiswaan UNS Harmawan, M.Lib.

Ketua panitia UNS EXPO 2012 Khalid Shibghatulloh Robbani mengungkapkan, “Expo ini menjadi ajang bagi UKM [unit kegiatan mahasiswa] di tingkat universitas untuk perform mengenai bidang yang ditekuninya. Ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan kepada mahasiswa baru sekaligus rekrutmen anggota baru oleh UKM.”

Khalid menambahkan, setidaknya ada 25 UKM yang akan perform pada expo yang akan berlangung selama 5 hari yakni tanggal 28-30 Agustus dan 1-2 September 2012. Ia memprediksi sekitar 5.400 mahasiswa akan hadir memadati expo dengan tema Growing Up to The First Step of The Dream itu.

Mahasiswa Informatika angkatan 2011 itu berharap, “Dengan mengikuti UKM, ini akan menjadi langkah awal untuk menggali dan mengembangkan bakat dan potensi diri,” harapnya.

Lolos Pimnas, Bebas Skripsi

Secara terpisah, Dwi Tiyanto mengungkapkan bahwa pihak universitas akan memberikan pembedaan kepada mahasiswa yang aktif di UKM dan yang tidak aktif. Hal itu dilakukan dengan pemberian transkrip kegiatan mahasiswa kepada mahasiswa yang lulus.

“Jadi nanti begitu lulus mahasiswa akan mendapat transkrip kegiatan mahasiswa dan transkrip akademik. Kalau transkrip akademik dan sudah baku harus memenuhi 154 sks. Yang beda nanti transkrip kegiatan akademik. Kalau yang aktif mungkin bisa mencapai 200 sks,” ungkap Pembantu Rektor III UNS itu saat ditemui wartawan usai membuka acara UNS EXPO 2012.

Langkah tersebut diambil untuk memenuhi keinginan user (perusahaan) yang menginginkan lulusan yang memiliki soft skill memadai. “Karena kalau mahasiswa yang terbiasa di organisasi kan tidak ingah-ingih, kerjasamanya bagus, tidak ego, tekun. Seperti kebanyakan pemimpin kita kan juga mereka aktif berorganisasi saat menjadi mahasiswa,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah mengusulkan kegiatan mahasiswa dalam pengakuan akademik. Karena selama ini apresiasi kegiatan mahasiswa masih sebatas pada materi seperti pembebasan uang SPP dan pemberian uang pembinaan.

Pengakuan akademik itu misalnya, Dwi mencontohkan, mahasiswa yang lolos ke Pimnas itu mestinya dihargai untuk mereka bebas tugas akhir. “Kan nilainya justru lebih berbobot Pimnas daripada skripsi atau TA. Karena itu udah diuji, diverifikasi dari Dikti dan penguji dari perguruan tinggi terkenal, yang menguji juga tidak sembarangan,” tutur Dwi.[]

Skip to content