UNS – Riset Grup Complementary Alternative Medicine Research (RG Camer) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pendampingan kepada anak asuh dan pengasuh di salah satu yayasan di Kota Solo untuk mengurangi tingkat depresi, Selasa (18/8/2020).
Pendampingan diberikan kepada 15 orang berusia remaja dan 5 orang pengasuh di yayasan yang menjadi tempat penampungan anak terlantar dengan penyakit khusus tersebut.
Ketua RG Camer, Erindra Budi Cahyanto, M.Kes. Mengatakan, timnya melakukan pendampingan kepada pengasuh dan anak asuh menggunakan metode Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT).
Selama berada di penampungan, RG Camer melihat banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh anak asuh. Mereka mengidap permasalahan kesehatan yang juga termasuk dalam penyakit terminal. Selain itu, anak asuh juga mengalami masalah psikologis dan sosial karena banyak mengalami penolakan dari masyarakat sekitar tempat tinggal mereka terdahulu.
“Alasan tersebut yang membuat RG Camer terpanggil untuk turut serta mengurangi permasalahan, khususnya di bidang kesehatan psikososial (jiwa), untuk meningkatkan rasa percaya diri dan penerimaan diri para penghuni panti,” ujar Erindra Budi Cahyanto, M.Kes.
Erindra Budi Cahyanto, M.Kes menjelaskan pemilihan metode SEFT didasari atas hasil penelitian sebelumnya yang membuktikan keefektifan metode SEFT dalam meningkatkan kesehatan mental.
Manfaat yang bisa didapat melalui metode SEFT, diantaranya mampu menurunkan depresi dan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi phobia/ ketakutan terhadap suatu hal atau benda yang umumnya tidak membahayakan, dan meningkatkan kemampuan untuk lepas dari pengalaman yang tidak menyenangkan.
Pada tahap awal, RG Camer mendemontrasikan dan melatih cara melakukan SEFT pada diri pengasuh dan anak asuh. Selanjutnya, mereka diminta untuk melakukan SEFT secara mandiri dengan mendapat supervisi dari tim RG Camer yang berjumlah lima orang serta melibatkan seorang psikolog yang sudah memiliki sertifikat sebagai pelatih SEFT.
“Tahap selanjutnya tim melakukan evaluasi dengan membandingkan skor depresi sebelum dan sesudah pendampingan,” terang Erindra Budi Cahyanto, M.Kes.
Dari pendampingan SEFT yang diberikan, RG Camer mulai melihat adanya penurunan depresi pengasuh dan anak asuh. Tercatat ada 13 orang yang berhasil menurunkan tingkat depresinya.
“Meski sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan, RG Camer tetap meminta pengasuh dan anak asuh untuk menerapkan metode SEFT secara rutin sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan, khususnya dibidang kesehatan jiwa,” imbuhnya.
Anggota tim RG Camer, Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes. dan Mujahidatul Musfiroh M.Si.Med. menambahkan tiga hal yang menjadi kunci keberhasilan SEFT, yaitu khusu´, ikhlas, pasrah.
Khusu´ berarti peserta harus konsentrasi penuh dengan menghadirkan hati dan pikiran mengharap pertolongan Allah agar dibantu dalam menyelesaikan semua permasalahan. Ikhlas berarti menerima dengan sepenuh hati apapun cobaan yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa. Dan, pasrah merupakan sikap dimana seseorang meyakini apapun upaya yang dilakukan, semuanya Allah-lah yang menentukan dan pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya yang bertaqwa.
“Pengelola tempat penampungan menyampaikan terima kasih atas perhatian dari RG Camer UNS yang telah memberikan perhatian serta berharap kerja sama ini bisa berlanjut mengingat masih banyaknya permasalahan lain yang dihadapi penghuni tempat penampungan,” ungkap Mujahidatul Musfiroh M.Si.Med. Humas UNS
Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti