Search
Close this search box.

Rumah Sakit UNS Miliki MRI 1.5 Tesla

UNS— Teknologi dalam dunia medis terus berkembang pesat, salah satunya adalah hadirnya alat pencitraan baru berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kekuatan 1.5 Tesla. Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperkenalkan teknologi canggih ini untuk meningkatkan kualitas layanan di bidang diagnostik berbagai macam penyakit yang tidak dapat dilakukan dengan peralatan konvensional.

Direktur RS UNS, Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si. mengatakan, MRI 1.5 Tesla adalah teknologi pencitraan medis yang menggunakan medan magnet dan paparan gelombang radiofrekuensi. “Dengan kekuatan medan magnet 1.5 Tesla akan menghasilkan gambaran yang lebih detail dan resolusi yang lebih tinggi dari struktur internal tubuh manusia, termasuk jantung, otak, tulang belakang, sendi, dan organ lainnya. Sehingga dokter dapat menggunakan gambar pencitraan ini untuk menegakkan diagnosis,” terang Prof. Hartono, Rabu (10/7/2024).

Tesla merupakan besaran intensitas medan magnet. Dimana semakin tinggi intensitas magnet, maka semakin detail pencitraan yang dihasilkan. MRI 1.5 Tesla yang dimiliki oleh RS UNS mempunyai resolusi tinggi yang memungkinkan visualisasi detail yang lebih baik dari jaringan dan struktur anatomi. Mampu memfasilitasi deteksi dini penyakit atau kelainan yang mungkin sulit terlihat dengan jelas menggunakan teknologi MRI yang lebih rendah. Hal ini berpengaruh pada proses penanganan yang kemudian dapat dilakukan dengan lebih tepat. Proses pemeriksaan MRI 1.5 Tesla lebih cepat dibandingkan dengan MRI konvensional, meminimalkan ketidaknyamanan pasien dan meningkatkan efisiensi waktu.

“MRI 1.5 Tesla ini diklaim tidak menyebabkan paparan radiasi sebab menggunakan medan magnet dan gelombang radiofrekuensi (RF wave). Selain itu, medan magnet yang dimiliki MRI 1.5 Tesla ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan layanan pendukung yang mengutamakan keamanan bagi pasien, seperti pemberian magnetic shielding dalam ruangan MRI, pemasangan walk through metal detector, skrining riwayat kesehatan, dilakukannya pemeriksaan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten,” imbuh Prof. Hartono.

Kebisingan yang ditimbulkan saat pemeriksaan berlangsung juga dapat dikurangi sebab MRI 1.5 Tesla ini dilengkapi dengan software Silence Scan yang berfungsi untuk mengurangi suara yang timbul, terutama pada pemeriksaan brain, ditambah lagi ada software ART (Accoustic Reduction Technology). Dilengkapi dengan desain yang elegan, pasien diberikan ketenangan dan kenyamanan saat menjalani pemeriksaan di ruangan MRI tersebut.

Sementara itu, Dokter Jantung RS UNS, Dr. dr. Habibie Arifianto, SpJP(K)., M.Kes., FIHA. menambahkan, yang menjadi keunggulan dari layanan MRI di RS UNS adalah tersedianya layanan pencitraan jantung menggunakan MRI, layanan ini merupakan satu-satunya layanan MRI jantung di Jawa Tengah, dan masih menjadi pemeriksaan yang langka di Indonesia. Beberapa Kota yang memiliki fasilitas MRI jantung lain adalah Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan Yogyakarta. Dengan adanya pemeriksaan jantung dengan MRI ini, masyarakat Solo Raya dan Jawa Tengah tidak perlu jauh-jauh untuk melakukan pemeriksaan MRI kardiovaskular. Beberapa penyakit jantung yang hanya dapat diperiksa menggunakan MRI seperti pada pasien dengan penyakit jantung coroner, dapat diketahui apakah pasien tersebut memerlukan tindakan pemasangan ring jantung atau operasi bedah jantung atau tidak, sehingga dapat menghindari risiko tindakan yang tidak diperlukan oleh pasien.

“Di penyakit jantung lain, dokter dapat mendiagnosis dengan pasti penyebab dari gagal jantung maupun gangguan irama yang diderita pasien sehingga dapat diberikan tatalaksana yang lebih presisi. Dengan MRI 1.5 Tesla ini mengukuhkan RS UNS sebagai rumah sakit dengan peralatan diagnostik jantung terlengkap di Solo Raya,” ujar dr. Habibie.

Dalam bidang lain MRI juga dapat membantu dokter dalam memvisualisasi masalah di tulang belakang, otak, saluran cerna, hingga otot dengan lebih baik. Tumor akan lebih dapat diketahui ukuran dan kandungan jaringan nya tanpa harus melalui prosedur pembedahan. Saraf kejepit di tulang belakang dapat dihitung secara presisi, kapan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan operatif. Sehingga dapat membantu memberikan solusi dengan lebih tepat dan cepat, akurat dan proses perawatan yang lebih efisien.

RS UNS telah memperkenalkan MRI 1.5 Tesla sebagai bagian dari komitmen rumah sakit untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Solo Raya. Beberapa pasien yang telah menjalani pemeriksaan menggunakan MRI 1.5 Tesla di RS UNS melaporkan pengalaman yang positif, dengan waktu tunggu yang singkat dan hasil yang lebih jelas. Teknologi ini juga membantu dokter untuk membuat keputusan lebih tepat dalam diagnosis dan perencanaan pengobatan.

Meskipun MRI 1.5 Tesla menawarkan banyak keunggulan, implementasinya juga memerlukan biaya yang tinggi serta keahlian khusus dalam pengoperasiannya. RS UNS berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur serta keahlian tenaga medis untuk memaksimalkan manfaat teknologi ini bagi masyarakat.

Dengan adopsi MRI 1.5 Tesla, RS UNS menegaskan posisinya sebagai pusat kesehatan terdepan yang tidak hanya mengutamakan pengobatan, tetapi juga inovasi dalam teknologi medis untuk kesejahteraan pasien. MRI 1.5 Tesla menjadi tonggak penting dalam evolusi pelayanan kesehatan di Indonesia, mengubah cara diagnosis dan perawatan dilakukan untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih sehat.

HUMAS UNS

Redaktur: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content