Sambut World Anatomy Day, FK UNS Gelar Seminar Nasional Anatomi

UNS – Program Studi (Prodi) Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Seminar Nasional “Pembelajaran Anatomi (Kedokteran) di Masa Pandemi dan Masa Depan: Tantangan dan Peluang”, secara luring dan daring melalui Zoom Cloud Meeting, Rabu (14/10/2020). Seminar nasional ini digelar untuk memperingati World Anatomy Day yang jatuh tiap tanggal 15 Oktober.

Tiga pembicara dihadirkan Prodi Kedokteran FK UNS dalam seminar nasional ini. Mereka adalah dr. Zainuri Sabta Nugraha, M. Sc dari Departeman Anatomi FK Universitas Islam Indonesia (UII), dr. Nur Arfian, Ph. D dari Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Fendi Aji Purnomo, S. Si, M. Eng dari Prodi D-3 Teknik Informatika Sekolah Vokasi (SV) UNS.

Dalam kesempatan ini, dr. Zainuri Sabta Nugraha, M. Sc menyampaikan materinya tentang “Metode Pembelajaran Anatomi Daring yang Efektif”. Ia mengatakan ada sejumlah strategi yang dapat diterapkan dosen saat perkuliahan daring. Caranya dengan memfokuskan materi kuliah pada konten, mengedepankan learning process dan membangkitkan critical thinking.

“Selain itu, masih ada strategi mengajar lainnya, seperti meningkatkan efektifitas belajar mandiri dengan media ajar asinkron, maksimal memanfaatkan technology based resources untuk keefektifan media pembelajaran daring, dan memanfaatkan internet resources (e-learning) dengan lms, cms, dan CAL,” terang dr. Zainuri Sabta Nugraha, M. Sc.

Ada sejumlah platform yang dapat digunakan dosen untuk menyusun dan membuat materi ajar. dr. Zainuri Sabta Nugraha, M. Sc mencontohkan aplikasi pembuat video sederhana Filmora dan Kinemaster.

Tidak hanya itu, dosen juga dapat mempelajari penggunaan software editing pada PC, seperti Macromedia Flash, Adobe Premier Pro, Adobe After Effect, dan Animate.

Melengkapi pemaparan materi dr. Zainuri Sabta Nugraha, M. Sc, Fendi Aji Purnomo, S. Si, M. Eng menambahkan pembelajaran anatomi di era modern dapat memanfaatkan teknologi Augmented Reality/ Virtual Reality (AR/ VR).

Hal ini dinilai Fendi Aji Purnomo, S. Si, M. Eng memberikan sensasi bagi mahasiswa seolah-olah berada di laboratorium/ melakukan praktek, tanpa harus menggunakan cadaver.

“Membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut,” ujar Fendi Aji Purnomo, S. Si, M. Eng.

Di hapadan 125 peserta yang mengikuti jalannya seminar, ia mengatakan keberadaan teknologi AR/ VR ini dapat memberikan rasa percaya diri kepada tenaga medis saat berhadapan langsung dengan pasien.

Ia mencontohkan kesiapan tenaga medis saat penanganan pasien Covid-19. AR/ VR membantu para dokter dan perawat dalam penanganan Covid-19 dengan tepat. Dengan memberikan simulasi secara virtual, para tenaga medis dapat belajar dan memahami dengan benar cara merawat pasien Covid-19 tanpa berhadapan langsung.

Pembicara lainnya, dr. Nur Arfian, Ph. D menyampaikan materinya tentang cara belajar anatomi secara daring yang kreatif, inovatif dan menarik sehingga mahasiswa bisa belajar secara nyaman dan antusias. Pendekatan teknologi oleh dosen disebut dr. Nur Arfian, Ph. D sebagai hal yang penting. Sebab, kini mahasiswa lebih akrab dengan media sosial dan Youtube.

“Inovasi dan kreasi. Buatlah sesuatu yang baru dan pilih cara yang berbeda. Munculkan sisi unik dan jualan. Apa adanya dan
be free jangan memaksa,” ucapnya.

Ia juga mengatakan pembelajaran anatomi harus dikaitkan dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim. Dalam proses belajar anatomi perlu dikembangkan alat peraga/ pembelajaran 3D dan teaching industry, misal dengan komersialisasi produk, manekin, dan aplikasi. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content