Search
Close this search box.

Sastra Indonesia FIB UNS Adakan Kompetisi Bahasa Indonesia Tingkat Internasional

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan kompetisi Bahasa Indonesia tingkat internasional, Sabtu (19/11/2016). Bertempat di lingkungan FIB, kompetisi Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk mahasiswa ini diadakan untuk mengenalkan kekayaan dan keunikan tradisi budaya nasional Indonesia. Sebanyak 115 peserta baik dalam maupun luar negeri dari berbagai universitas turut serta meramaikan kompetisi Bahasa Indonesia tingkat internasional.

sastra
Salah satu peserta pidato, Jean Jacques asal Madagaskar yang berkuliah di UNS.

Juri kompetisi Bahasa Indonesia berasal dari kalangan akademik, praktisi, pemerhati, pakar bahasa dan sastra Indonesia, sastrawan Indonesia, dan kalangan jurnalis yang bereputasi. Mereka diantaranya adalah Jayadi Kastari (Kedaulatan Rakyat), Bandung Mawardi (penulis Media Massa Nasional), Anas (Joglosemar) sebagai juri resensi. Sedang juri pada kategori lomba esai yaitu Radhar Panca Dahana (budayawan), Tirto Suwondo (balai Bahasa DIY), dan Indra Tranggono (budayawan dan sastrawan). Pada kategori lomba baca puisi, sebagai juri adalah Suminto A. Sayuti (guru besar UNY), Sosiawan Leak (seniman dan budayawan), dan Joko Pinurbo (seniman dan penyair). Sedangkan Ganjar Harimansyah (badan Bahasa Jakarta), Hanindawan (budayawan dan pekerja seni), dan Hans Gagas (budayawan) hadir sebagai juri kategori lomba pidato Bahasa Indonesia.

Sebelumnya para peserta kompetisi Bahasa Indonesia melakukan pendaftaran dan  pengumpulan karya sejak tanggal 20 Oktober sampai dengan 10 November 2016. Dengan melakukan pendaftaran sebesar Rp 100 ribu melalui laman http://www.fib.uns.ac.id/kompetisi, peserta mulai dapat mengikuti kompetisi Bahasa Indonesia tingkat internasional ini. Hadiah yang diperuntukkan untuk para pemenang pun tak main-main nominalnya. Untuk juara pertama, pemenang mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 4 juta, trofi, dan piagam penghargaan. Sedangkan untuk juara kedua dan ketiga berturut-turut mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta dan Rp 2 juta serta masing-masing juga mendapatkan trofi dan piagam penghargaan.

Dengan adanya kompetisi Bahasa Indonesia tingkat internasional ini diharapkan Bahasa Indonesia dapat lebih dikenal lagi dikalangan dunia internasional. Mengingat bahasa nasional penduduk Indonesia ini, diwacanakan sebagai bahasa resmi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena Bahasa Indonesia ini memiliki kekayaan ekspresi, pengucapan, dan ragam. [] (afifah.red.uns.ac.id)

Scroll to Top
Skip to content