Science Week UNS, WR 3 Singgung Kemampuan Penguasaan Iptek Generasi Muda

UNS – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Grafitasi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar seminar nasional Science Week UNS 2019 dengan tajuk ‘Peran Generasi Muda dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pengembangan Sains dan Teknologi Guna Mewujudkan Indonesia Emas 2045’ bertempat di Aula Gedung F FKIP UNS, Sabtu (19/10/2019).

Pada tahun ini, seminar nasional Science Week UNS 2019 menghadirkan sejumlah pembicara utama untuk mengulas kemampuan generasi muda Indonesia dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Mereka diantaranya adalah Prof. Kuncoro Diharjo yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS (WR 3), Sherly Annavita, serta Vande Leonardo yang merupakan CEO dari PT. Bentara Fraktal Indonesia Teknologi.

Seminar Nasional Science Week UNS 2019 dibuka langsung secara simbolis oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP UNS, Dr. Djono, M. Pd dan dilanjutkan dengan pemaparan materi berjudul ‘Peran Mahasiswa Mewujdukan Indonesia Emas 2045’ oleh Prof. Kuncoro Diharjo. Ia mengatakan bahwa peran mahasiswa dalam menyambut Indonesia Emas 2045 perlu diimbangi dengan kemampuan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang mumpuni.

“Sekarang ini apa-apa didukung dengan Artificial Intelligence (AI). Mulai dari kesehatan, teknologi, software, dan sebagainya. Anda sebagai generasi muda harus paham akan hal tersebut,” ucap Prof. Kuncoro Diharjo.

Prof. Kuncoro juga menarik kesamaan antara materi yang ia sampaikan dengan Pilar Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya poin yang ia soroti ialah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan iptek. Baginya, untuk dapat mewujudkan SDM yang produktif diperlukan adanya sinergitas dari berbagai pihak, mulai dari peran pemerintah dan unsur masyarakat.

Tidak lupa, Prof. Kuncoro juga menegaskan bahwa pembangunan SDM dan penguasaan iptek yang mumpuni juga perlu didukung dengan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan, pemerataan pembangunan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang baik.

“Ketahanan nasional yang kondusif berpengaruh secara signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Negara yang kuat secara ketahanan nasionalnya, ekonominya juga akan kuat karena tidak mudah diganggu kepentingan-kepentingan dari luar,” pungkas Prof. Kuncoro. Humas UNS/ Yefta.

Skip to content