Sempat Ditunda, Konser Dandelion oleh PSM Voca Erudita UNS Terselenggara secara Apik

Sempat Ditunda, Konser Dandelion oleh PSM Voca Erudita UNS Terselenggara secara Apik

UNS — Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Voca Erudita, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mempersembahkan sajian apik di pengujung tahun 2021. Persembahan tersebut berwujud konser hybrid (luring dan daring) bertajuk “Dandelion: Harmony of the New Chapter” yang dapat ditonton secara gratis di Youtube Voca Erudita UNS pada Minggu (12/12/2021) malam.

Konser Dandelion sebenarnya akan dilaksanakan pada 26 Juni 2021. Namun, konser berdurasi hampir satu jam tersebut harus ditunda menyusul peraturan UNS terkait pembatasan aktivitas pada Juni lalu. Aturan tersebut merupakan kebijakan kampus menyikapi tingginya persebaran Covid-19 jenis Delta di Indonesia.

Penundaan tersebut tidak membuat PSM Voca Erudita patah semangat. Dengan kegigihan dan komunikasi yang intens dengan pihak kampus, konser ini akhirnya dapat dipersembahkan secara apik oleh PSM Voca Erudita. Tidak hanya itu, Ketua PSM Voca Erudita, Gabrielle Kirsten Ashteen juga mengaku bahwa penundaan itu memberikan hikmah tersendiri bagi timnya.

“Kami justru mendapatkan hikmah dari penundaan tersebut. Hikmah yang dapat kami ambil yakni dengan adanya penundaan acara ini, kami bisa menyiapkan konser ini dengan lebih matang. Hal-hal yang sebelumnya belum terpikirkan, setelah tertunda kemarin jadi terpikir, oh kami perlu ini dan itu jadi bisa kami persiapkan,” ujar mahasiswi yang akrab disapa Gaby tersebut.

Konser Dandelion merupakan lanjutan dari konser Anfaya yang tahun lalu diselenggarakn oleh PSM Voca Erudita secara daring. Nama “dandelion” dipilih untuk konser tahun ini karena memiliki filosofi yang apik yakni meski terlihat rapuh, kelopak bunga dandelion yang tertiup angin dapat tumbuh sekali pun di tempat yang tandus. Filosofi tersebut dianggap mewakili kondisi anggota PSM Voca Erudita yang kini berpencar akibat pandemi Covid-19.

“Dandelion kelihatannya rapuh dan gampang tertiup angin, namun sebenarnya kelopaknya kuat. Jadi kelopaknya ini ibarat kami para singer yang awalnya jadi satu di Solo kemudian terbang tertiup angin yaitu pandemi sehingga kami harus kembali ke daerah masing-masing. Kelopak dandelion itu meski jatuh di tempat tandus, dia tetap bertumbuh. Kami pengin seperti bunga ini jadi di mana pun kami berada, kami bisa jadi satu lagi. Walaupun terpisah-pisah, kami bisa mempersembahkan satu karya dengan hybrid ini,” jelas Gaby.

Sesuai dengan konsep hybrid, konser ini menggabungkan konser luring yang dilangsungkan di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta dengan konser daring melalui video konferensi Zoom. Dengan melibatkan 109 penyanyi baik luring maupun daring, PSM yang dibina oleh Prof. Dr. Ir. Susi Susmartini, MSIE. dan Dr. Guntur Riyanto, M.Si. tersebut membawakan tujuh lagu secara apik dengan diselingi video pendek. Setiap lagu yang dibawakan mereka berkesinambungan dari awal hingga akhir, begitu juga dengan video pendek yang ditampilkan.

Sempat Ditunda, Konser Dandelion oleh PSM Voca Erudita UNS Terselenggara secara Apik

“Harapanku konser ini bisa menyemangati seluruh masyarakat Indonesia khususnya penggiat paduan suara. Kita di pandemi seperti ini jangan berhenti untuk berkarya dan berharap, kita buat inovasi-inovasi yang bisa menjadi gebrakan baru,” pungkas Gaby. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content