Sidang Senat Terbuka Angkat Otonomi Perguruan Tinggi

UNS – Tanggal 11 Maret menjadi hari penting bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sidang Senat Terbuka merupakan puncak perayaan dari serangkaian acara Dies Natalis ke-43 UNS. Mengangkat tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia, Inovasi, dan Keunggulan Prestasi UNS Menuju Otonomi Perguruan Tinggi”, acara ini berlangsung di Gedung G.P.H. Haryo Mataram UNS pada Senin (11/3/2019).

Sidang senat dihadiri oleh civitas academica UNS beserta beberapa pemangku jabatan penting lainnya, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar, dan lain sebagainya.

Dalam laporannya, Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi, menyampaikan capaian prestasi dan akreditasi UNS yang kian meningkat dari masa ke masa, pengembangan inovasi manajemen dan kepedulian UNS terhadap kebudayaan Indonesia, seperti pembentukan Rumah Diaspora Jawa dan peresmian Confusius Institue, serta pemberian penghargaan kepada semua Rektor UNS di periode-periode sebelumnya dan alumni UNS berprestasi.

“Ini adalah laporan dies terakhir saya sebagai  Rektor UNS, karena insyaAllah pada tanggal 13 April 2019 akan berakhir masa jabatan dan pengabdian saya sebagai rektor. Karena itu, kami ingin menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan seluruh warga kampus serta civitas academica UNS atas kepercayaan, dukungan, dan kerja samanya sehingga saya bisa mengemban jabatan sebagai rektor selama dua periode,” ungkap Ravik Karsidi.

Sementara itu,  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan selamat merayakan Dies Natalis ke-43 kepada UNS. “Setiap tahun saya perhatikan UNS selalu muncul gagasan dan ide-ide baru serta kepedulian kepada UMKM dan dunia kebencanaan. Terima kasih, UNS, sudah membantu. Setelah berbadan hukum, saya kira UNS akan melaju lebih pesat. Selamat ulang tahun. Semoga UNS bisa menjadi kiblat selanjutnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan,” ujar Ganjar.

Selanjutnya, Bambang Setiaji selaku Ketua Dewan Riset Nasional menyampaikan orasinya dalam sidang senat ini. Ada empat jawaban dari dialektika pemikiran dalam suatu tata urutan sumber daya manusia, inovasi, dan pentingnya otonomi perguruan tinggi, yaitu perguruan tinggi harus mempunyai kemampuan beradaptasi. Kedua sumber daya manusia dan inovasi adalah modal utama pembangunan. Ketiga universitas memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan tanggung jawab intelektualnya untuk menggerakkan masyarakat untuk membangun visi baru, yaitu ekonomi berbasis inovasi, serta keempat otonomi adalah suatu hakikat dan bukan pilihan. Humas UNS/Zulfahmirda

Skip to content