Search
Close this search box.

Simak Tips Lucky, Mahasiswa FH UNS yang Lolos Program MSIB Batch 3 di Nestlé

UNS – Lucky Surya Jaya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Lucky, begitu panggilan akrabnya berhasil diterima dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 di Nestlé pada posisi Corporate HR Industrial.

Lucky mengaku bersyukur bisa diterima magang di Nestlé. Terlebih Nestlé yang merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbesar.

“Untuk bisa diterima di MSIB sebenarnya ada beberapa faktor penentu. Namun yang paling penting dan fundamental untuk dilakukan adalah riset. Bisa mencari tahu lebih lanjut terkait hal-hal baik dari budaya instansi yang ingin kita daftar, syarat dan ketentuannya baik itu minimal semester dan latar belakang yang dibutuhkan, kemudian lanjut ke proses seleksinya baik itu seleksi administrasi, test online, HR interview sampai user interview,” ujar Lucky saat dihubungi uns.ac.id, Selasa (17/1/2023).

Lucky turut mengajak untuk melakukan riset melalui media sosial atau laman terkait. Misalnya saja melalui Google, Youtube, Tiktok, Twitter dan media lain yang sering memberikan tips dan trik untuk test online, Focus Group Discussion (FGD)/ Leaderless Group Discussion (LGD), dan interview. Karena menurut Lucky, riset mengenai hal itu sangat membantu ketika melalui tahapan tesnya nanti.

Keseharian Lucky menjadi Corporate HR Industrial di Nestlé

“Secara general karena posisi ini adalah terkait Hubungan Industrial, artinya memang lebih mengurus terkait hubungan hukum antara pengusaha dan pekerja merujuk pada peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang sedang berlaku. Namun, di sini saya tidak hanya mendapat jobdesk terkait hal itu karena saya juga mendapat kesempatan untuk belajar hal-hal lain yang berkaitan dengan Employee Engagement. Seperti saya juga belajar bagaimana meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas para karyawan di Nestlé terutama di head office. Lebih lanjut, saya juga mendapat kesempatan untuk terlibat dalam proses audit sehingga bisa belajar banyak meskipun masih sedang berkuliah,” terang Lucky.

Sementara itu, kunci rahasia Lucky hingga akhirnya bisa diterima magang di Nestlé mengalahkan ribuan pendaftar adalah personal branding.  Ada hal yang dapat dijual diri diri teman-teman agar menarik ketika dilihat oleh Human Resource Development (HRD).

“Dalam hal ini, menjual diri maksudnya adalah mempercantik dan memperbanyak pengalaman-pengalaman ketika masa kuliah baik itu organisasi, lomba di tingkat nasional/internasional, pengalaman internship, scholarship, volunteer, penelitian, publikasi, dan banyak hal lain yang bisa diunggulin dan dijual oleh teman-teman dalam Curriculum Vitae (CV) sekaligus ketika sedang interview. Hal ini juga bisa diterapkan dalam mempercantik LinkedIn teman-teman,” lanjut Lucky.

Menariknya, sedari dirinya menjadi mahasiswa baru UNS, yakni pada tahun 2019, Lucky selalu menetapkan strategi Individual Development Plans (IDP). Di mana dirinya selalu merencanakan tujuan yang harus dicapai di tiap tahun perkuliahan.

“Contohnya di tahun pertama sampai kedua aku harus bisa mengikuti lomba nasional dan organisasi, lalu ditahun ketiga sampai keempat aku harus sudah mengikuti lomba di tingkat internasional, mendapat scholarship, dan sudah mengikut internship. Hal ini bertujuan agar kalian tetap on-track dengan tujuan dan produktivitas kalian. Seperti ada pepatah yang bilang “what you sow is what you reap” atau apa yang kamu tanam adalah apa yang kamu tuai. Teman-teman harus bisa mulai menanam aktivitas-aktivitas yang nantinya bisa teman-teman tuai dan banggain ketika menulis Curriculum Vitae (CV). Kerena it’s never too late to start,” papar Lucky.

Suka Duka Lucky Selama Magang di Nestlé

Lucky mengakui selama magang di Nestlé lebih banyak rasa suka yang ia dapatkan. Pertama, lingkungan kerjanya yang sangat suportif. Mulai dari kakak-kakak yang bekerja dan tidak pelit ilmu, selalu membimbing, dan memberikan kesempatan- kesempatan yang mungkin untuk magang lain bukan suatu akses yang bisa didapat

“Kedua, mematahkan stigma. Artinya anak magang itu sering punya stigma bahwa mereka hanya bikin kopi dan fotokopi. Namun di sini sebagai magang kita benar- benar dikasih proyek dan tentunya penilaian akhir magang kita juga bergantung pada proyek itu. Selain itu, kita juga dikasih kesempatan untuk membantu dalam proyek-proyek lain bahkan bisa saja itu collab antar divisi lain. Jadi memang pengalaman selama empat bulan ini sangat mendukung dari segi softskill dan hardskill,” tambah Lucky.

Serta yang ketiga, Networking. Saat mengikuti Program MSIB Batch 3 di Nestlé, Lucky menjadi satu-satunya yang diterima dari UNS. Meskipun demikian, Lucky menjadi berkesempatan bertemu dan kerja bersama dengan teman-teman dari universitas dan jurusan yang berbeda-beda. Hal ini tentu membuat dirinya lebih terbuka wawasannya dan bisa menambah networking yang diperlukan.

Hal Paling Menantang Saat Magang di Nestlé

Tak dipungkiri, selama magang di Nestlé Lucky dihadapkan dengan beragam tantangan. Namun, ia sangat menikmati tantangan tersebut karena sangat membantunya untuk terus berprogress.

“Di mana ketika magang di posisi tersebut, saya dituntut untuk bertanggung jawab, cerdas, dan mudah beradaptasi. Artinya meskipun saya berasal dari jurusan hukum, jelas ketika sedang bekerja saya tidak boleh hanya mengandalkan hal yang saya ketahui selama berkuliah tiga tahun di FH UNS. Saya juga harus bisa beradaptasi dengan tugas yang diberikan, belajar terbuka untuk menerima masukan dan mengaplikasikannya, serta bertanggung jawab dalam melakukannya,” terang Lucky.

Pesan Lucky

Mengutip kutipan dari penulis Narnia, C.S. Lewis, pernah mengatakan “aim at heaven and you will get earth thrown in, aim at earth and you will get neither“. Artinya kalau impian kita itu langit, meskipun kita gagal paling tidak kita masih mendapat tanah. Tetapi kalau target kita hanya tanah ya berarti sama sekali tidak akan ada kesempatan untuk mencapai langit.

“Di sini aku mau teman-teman UNS memiliki impian yang besar dan tetap berusaha untuk mencapainya. Karena meskipun diakhir teman-teman gak mencapai impian tersebut, setidaknya teman-teman sudah menjadi versi yang lebih baik daripada diri teman-teman yang belum mencoba. Jangan takut untuk coba MSIB, karena program ini akan menjadi kesempatan emas buat teman-teman untuk selangkah lebih dekat mencapai impian kalian!,” pungkas Lucky. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content