Sinergi dengan Industri, SV UNS Gelar Kuliah Umum Bersama Dirjen Pendidikan Vokasi

UNS — Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Kuliah Umum bertajuk ‘Sinergi Pendidikan Vokasi dengan Industri’, Jumat (28/5/2021). Kuliah umum tersebut dilaksanakan secara daring dan luring. Sesi daring dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dengan peserta hampir mencapai 200 orang. Sementara sesi luring dilaksanakan di Aula SV UNS dengan peserta yang terbatas, yakni sekitar 30 peserta saja.

Kuliah Umum SV UNS ini menghadirkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan Teknologi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan dihadiri oleh jajaran pimpinan UNS mulai dari Rektor, Wakil Rektor, serta dekan dan direktur di lingkungan kampus UNS.

Kuliah umum tersebut menjadi wadah bagi sivitas akademika UNS untuk saling berdialog dan berdiskusi langsung dengan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan Teknologi, Wikan Sakarinto.

Dalam sambutannya, Dekan SV UNS, Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc., menyampaikan bahwa hingga saat ini SV UNS memiliki 24 Program Studi (Prodi) yang terdiri dari 22 Program D3 dan 2 Program D4. Meskipun masih berusia muda, SV UNS tidak ingin tertinggal dengan SV dari perguruan tinggi lainnya. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan program peningkatan D3 ke D4 atau sering disebut dengan Sarjana Terapan.

“Untuk menuju peningkatan D3 menjadi D4, tahun ini kami menargetkan ada 7 dari D3 yang menjadi Sarjana Terapan. Dan target kami di tahun 2023 sudah tuntas, semua D3 yang 22 itu menjadi D4 semua. Bahkan apabila memungkinkan, target tersebut akan diselesaikan pada tahun 2022,” ujar Santoso.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menuturkan keresahannya terhadap stigma mahasiswa yang menganggap bahwa takaran kesuksesan seseorang dimulai dari pendidikan Sarjana Strata 1. Keresahan tersebut menginspirasi Prof. Jamal untuk memajukan SV UNS dengan mendukung program peningkatan D3 ke Sarjana Terapan agar SV tidak lagi dipandang sebelah mata.

Keinginan yang sama juga disampaikan oleh Wikan Sakarinto. Sebagai Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan Teknologi, ia mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka sangat mendukung pelaksanaan program peningkatan tersebut. Menurutnya, SV memiliki keunggulan untuk menciptakan lulusan mahasiswa dengan kemampuan softskill yang kompeten. Bahkan SV tidak hanya mengasah kemampuan softskill saja, tetapi juga hardskill.

Wikan juga menyoroti kegelisahan lulusan mahasiswa Program D3 yang membutuhkan waktu hingga 2,5 tahun apabila ingin melanjutkan pendidikan ke Program S1. Menurutnya waktu tersebut sangat lama. Di sisi lain, apabila lulusan Program D3 memutuskan untuk bekerja, banyak industri yang justru tertarik menyerap tenaga kerja lulusan Program S1.

“Oleh karena itu, mari kita dorong D3 menjadi Sarjana Terapan yang bisa menikah dengan industri,” ajak Wikan.

Pengadaan Program Sarjana Terapan dinilai mampu menjadi solusi untuk menjawab kegelisahan-kegelisahan yang selama ini dirasakan oleh lulusan Program D3. Program Strata Terapan juga dapat menguntungkan pihak industri sebagai penyerap lulusan pendidikan SV.

“Saya apresiasi karya-karya Vokasi UNS dan komitmennya yang pada tahun 2023 akan menjadi Sarjana Vokasi,” pungkas Wikan. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content