Taliban Kuasai Afghanistan, Inilah Tanggapan Gubes Kajian Timur Tengah UNS

by | Agu 17, 2021 17:12 | Berita Terkini

UNS — Situasi Afghanistan kini tengah memanas usai Taliban berhasil masuk ke Ibu Kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan. Sebelum Taliban menguasai Kabul, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah lebih dulu melarikan diri ke Tajikistan.

Akibatnya, rakyat Afghanistan ramai-ramai melakukan eksodus ke luar negeri dan sejumlah negara yang menempatkan perwakilan diplomatiknya di Afghanistan, mengungsikan duta besar dan para staf kedutaannya dari negara tersebut.

Menanggapi situasi yang terjadi di Afghanistan, Guru Besar (Gubes) Bidang Kajian Timur Tengah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Istadiyantha mengatakan, keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan tidak bisa dilepaskan dari lemahnya pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden.

Ia menyampaikan, tuduhan bahwa Joe Biden lemah juga disampaikan oleh Donald Trump. Sebagai lawan politik Joe Biden, Donald Trump mengkritik kebijakan Presiden ke-46 AS ini yang menarik militer AS dari tanah Afghanistan pada Agustus tahun 2021.

“Hal ini menjadi peluang bagi Taliban untuk menguasai Istana kepresidenan penguasa Afghanistan, bahkan kota Kandahar, Ghazni, dan Kabul hampir seluruhnya dikuasai oleh Taliban,” ujar Prof. Istadiyantha saat dihubungi uns.ac.id, Senin (16/8/2021).

Dosen Bahasa Arab di Prodi Sastra Indonesia dan Sosiologi Masyarakat Timur Tengah di Prodi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS ini menuturkan, Taliban dipandang oleh masyarakat sebagai kelompok yang berusaha memulihkan perdamaian dan keamanan serta ingin menegakkan syariat Islam sesuai/versi dengan yang mereka yakini.

Namun, pascaserangan 11 September 2001 atau yang lebih dikenal 9/11, Taliban justru menjadi target serangan negeri Paman Sam, sebab kelompok ini dituduh oleh AS memberikan perlindungan bagi Osama bin Laden yang merupakan pemimpin Al-Qaeda.

Adapun, AS juga menuduh Al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden sebagai otak dari serangan pesawat mematikan yang menghancurkan menara World Trade Center (WTC) di New York dan Pentagon di Virginia. Walaupun kebenaran atas tuduhan AS kepada Al-Qaeda sebagai pelaku peledakan WTC juga menjadi polemik yang pro dan kontra sampai saat ini.

Prof. Istadiyantha menambahkan, ketika Taliban menolak menyerahkan Osama bin Laden kepada AS, negeri Paman Sam akhirnya menyerbu Afghanistan dan pada tahun 2001 Afghanistan berhasil dikuasai oleh AS.

“Saat itu Mullah Omar (pemimpin Taliban dan merupakan kepala negara Afghanistan dari 1996 sampai 2001) dan para pendukungnya berlindung di Pakistan. Selama 20 tahun AS menduduki Afghanistan dan perlindungan AS ini akan berakhir pada 31 Agustus 2021,” jelas Prof. Istadiyantha.

Dengan ditariknya pasukan AS dari Afghanistan, Prof. Istadiyantha menilai momentum ini rupanya digunakan oleh Taliban untuk menguasai kembali Afghanistan, di saat militer AS berangsur-angsur meninggalkan negara tersebut.

Selain itu, ia juga mengatakan, keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan tidak dapat dilepaskan dari pandemi Covid-19 yang hingga kini masih melanda dunia.

Prof. Istadiyanta mengungkapkan, hingga kini nampaknya belum ada sinyal perdamaian di antara kedua belah pihak. Ia mengatakan, akan terus memantau dinamika antara Afghanistan-Taliban hingga beberapa waktu yang akan datang.

Taliban yang pada dekade perang melawan invasi Rusia adalah menjadi anak didik CIA AS untuk mengusir Rusia atas dukungan AS.

Tetapi saat ini ada isu santer bahwa Rusia membantu pendanaan bagi aksi Taliban baru-baru ini. Adapun isu lain yang menyudutkan Taliban bahwa pemerolehan dana Taliban yang lain berasal dari bisnis narkoba dan perampokan perlu diteliti lebih lanjut.

“Drama pendudukan Taliban atas kekuasaan Afghanistan ini masih berlangsung dan terus akan ada berita secara dinamis perkembangan terbaru, sehingga terlalu dini untuk memberikan kesimpulan terlalu dini. Apalagi pihak Taliban yang sekarang sedang berjuang terus untuk menguasai Afghanistan,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

FKOR UNS Berikan Edukasi Soal Peregangan Tubuh melalui Lokakarya

UNS --- Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan lokakarya...

Sambut Ramadan, UNS Gelar Kajian Tarhib Ramadan 1444 H

UNS --- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kajian tarhib Ramadan 1444 H. Kegiatan...

TK Widya Putra DWP UNS Miliki Mini Laboratorium Komputer

UNS --- Untuk mendukung proses pembelajaran berbasis digital, Dharma Wanita Persatuan (DWP)...

Bebarengan dengan Dies Natalis UNS, TK Widya Putra DWP UNS Rayakan Dies Natalis ke-37

UNS --- Taman Kanak-Kanak (TK) Widya Putra Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Sebelas Maret...

DWP UNS Gelar Kegiatan Membuat Kaos Motif Bersama TK Widya Putra

UNS --- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan...

Semarakkan Dies Natalis ke-47, UNS Gelar Donor Darah

UNS --- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar kegiatan sosial donor darah...

Hadirkan Vina Muliana, Prodi Akuntansi FEB UNS Gelar Webinar Bahas Persiapan Karir

UNS --- Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas...

Luncurkan Kapal Mandakini Catra, Bengawan UV UNS Siap Ikuti Roboboat Competition di Florida, Amerika

UNS --- Bengawan Unmanned Vehicle (UV) Team Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meluncurkan...

Peringati Dies Natalis ke-47, UNS Gelar Pagelaran Wayang Kulit Kresna Meguru

UNS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara pagelaran wayang kulit dengan...

Munas dan Reuni Akbar Ikatani FP UNS Ditutup Meriah dengan Penampilan Jamrud

UNS --- Musyawarah Nasional (Munas) dan Reuni Akbar Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian...