Seminar Pendidikan: Teachers Now and Future, Beyond the Boundaries

fdf
Nur Arifah Drajati menyampaikan materi tentang Digital Literacy.

Program Studi Pascasarjana FKIP Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan seminar dan pameran poster yang mengusung tema “Teachers Now and Future: Beyond the Boundaries”, Sabtu (23/01/2016). Bertempat di Aula Gedung Pasca Sarjana Lama, acara seminar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Gumawang Jati, M. A seorang dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Dr. Nur Arifah Drajati, M.Pd yang merupakan seorang guru dari SMA Labschool Jakarta sekaligus sebagai dosen di UNS. Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan guru-guru yang nantinya akan diangkat melalui sistem Pendidikan Profesi Guru (PPG) mulai tahun 2016 sekaligus sebagai sarana untuk memberikan materi tentang pentingnya penerapan teknologi digital dalam pembelajaran abad ke-21. Acara ini dihadiri berbagai kalangan, seperti guru, mahasiswa dan siswa SMA.

Dalam acara seminar ini, Nur Arifah dan Gumawang memberikan materi yang berkaitan dengan sistem pembelajaran dan penerapan teknologi. Nur Arifah dalam materinya yang bertajuk “Digital Literacy” mengatakan bahwa ada 3 tahap dalam suatu pembelajaran yaitu personalisation, authentic learning dan collaboration. “Personalisation itu kita membangun suatu komitmen dengan siswa, misalnya soal budaya masuk kelas, budaya membaca, dan lain sebagainya. Authentic learning adalah saat kita menerapkan media-media tertentu dalam pembelajaran misalnya dengan menggunakan game, film atau lagu. Dan yang terakhir, collaboration adalah giliran anak didik untuk sharing apa yang dipelajarinya ke segala pihak, bisa antar-daerah, bisa juga antar-negara,” papar Nur Arifah.

Selanjutnya, Nur Arifah juga menjelaskan, meskipun dapat mengandalkan  teknologi, jangan sampai muncul suatu bentuk ketergantungan sehingga pihak pengajar juga dituntut untuk menggunakan teknologi secara bijaksana. Hal ini bisa diwujudkan dengan mengadakan pengawasan dan pemantauan terhadap peserta didik. Meskipun menggunakan teknologi, peserta didik juga harus memperoleh sesuatu dan mencapai target yang telah ditentukan.

Antusiasme peserta menikmati pameran poster.
Antusiasme peserta menikmati pameran poster.

Pemanfaatan teknologi digital dalam sistem pembelajaran saat ini sudah mulai diterapkan di berbagai jenjang pendidikan mengingat pesatnya kemajuan zaman dan arus globalisasi. Setiap kegiatan dalam pembelajaran dapat dengan mudah diakses hanya dengan internet. Hal inilah yang disinggung Gumawang dalam materinya yang berjudul “Preparation Digital Generation”. “Mengapa semuanya serba digital? Karena yang digital itu lebih murah, lebih mudah,” ujar Gumawang. Dalam seminar ini, Gumawang mengenalkan berbagai macam software dan aplikasi yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran agar lebih efektif seperti Google Classroom dan ScreencastOmatic. Aplikasi ini tidak hanya membantu guru, melainkan juga membantu anak didik dalam pembelajaran.

Baik Gumawang maupun Nur Arifah beranggapan bahwa penggunaan teknologi digital dalam sistem pembelajaran mampu meningkatkan kreativitas pada anak. “Anak-anak kan suka sama game, suka gambar. Ya sudah, kasih mereka pelajaran yang bergambar, yang pakai game. Pasti mereka lebih mudah paham. Biarkan mereka berkembang, berinovasi,” tutur Nur Arifah. Selain acara seminar pendidikan, Prodi pascasarjana FKIP Bahasa Inggris juga mengadakan pameran poster yang bertema sama. Diharapkan dengan adanya rangkaian kegiatan seminar dan pameran poster ini, mampu memicu penerapan teknologi digital pada pembelajaran sehingga mampu mewujudkan sistem pembelajaran yang diplomatis, masyarakat yang berpikir global serta meningkatkan kesempatan pertukaran pelajar, pertukaran guru dan penelitian bersama.[](anggi.red.uns.ac.id)

Skip to content