Teliti Kasus Pencemaran Sungai, Prodi Ilmu Lingkungan UNS Gabung dalam Ekspedisi Bengawan Solo

Teliti Kasus Pencemaran Sungai, Prodi Ilmu Lingkungan UNS Gabung dalam Ekspedisi Bengawan Solo

UNS — Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan bergabung dalam misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Prodi S-1 Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Prof. Dr. Prabang Setyono, M.Si.

Prof. Prabang mengatakan bahwa Sungai Bengawan Solo merupakan laboratorium alam yang dimiliki oleh Prodi S-1 Ilmu Lingkungan. Laboratorium tersebut tepatnya berada di Bengawan Solo hulu dan tengah. Karena itulah, UNS bergabung dalam ekspedisi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Saat ini pihaknya sedang berfokus pada kasus pencemaran sungai yang tidak kunjung berhenti.

“UNS dalam hal ini Prodi S1 Ilmu Lingkungan punya stasiun laboratorium alam di Bengawan Solo hulu dan tengah yang sementara ini fokus di kasus pencemaran sungainya yang tidak kunjung selesai karena begitu kompleks masalahnya. Gerakan dalam waktu dekat dengan menjadi salah satu host Ekspedisi Bengawan Solo 2022 menuju sungai yang one river-one management-one problem solving-one river life style,” tuturnya, Senin (13/6/2022).

Ekspedisi yang diadakan oleh Bengawan Solo Expeditionary Mission Secretariat (MEBS) 2022 ini merupakan salah satu kegiatan yang menunjang Presidensi G20 yang kini dipegang Indonesia. Ekspedisi ini merupakan salah satu wujud bakti bagi bumi untuk menghadapi dan menekan dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global serta menumbuhkan perekonomian pascapandemi.

Terdapat tujuh misi yang ditargetkan dalam ekspedisi ini. Ketujuh misi tersebut yakni mitigasi, perekaman data kualitas air, geo tagging zona rawan erosi dan penyempitan alur sungai, pemetaan potensi wisata minat khusus perairan. Selain itu, misi lainnya yakni pengamanan bantaran sungai dengan penanaman bambu, mempersiapkan desa wisata menuju go digital dengan mengadopsi teknologi smart tourism, serta perekaman video 360 untuk materi promosi wisata jelajah virtual menggunakan teknologi Virtual Reality (VR).

Prodi Ilmu Lingkungan UNS Gabung dalam Ekspedisi Bengawan Solo

Ekpedisi ini akan menempuh rute 462 kilometer dan melintasi 12 kabupaten yang ada di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Kabupaten-kabupaten yang terletak di Jawa Tengah di antaranya Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Surakarta, Karanganyar, Sragen, dan Blora. Sementara itu, bagian yang masuk di Jawa Timur meliputi Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan berakhir di Gresik.

Prodi S-1 Ilmu Lingkungan UNS berperan sebagai simpul validasi dan verifikasi data kajian ekpedisi ini. Data-data yang diverifikasi dan divalidasi tersebut meliputi aspek fisik, biotik, serta sosial ekonomi budaya. Aspek fisik meliputi bentang alam, air, dan fasilitas terbangun. Biotik meliputi agen hayati tumbuhan, hewan, dan mikrobiologis. Sementara itu, aspek yang mencakup sosial ekonomi budaya yakni manusia, aktivitas ekonomi, dan kultur budaya.

“UNS sebagai validator dan saintifikasi semua data Ekspedisi Bengawan Solo serta penggunaan fasilitas Laboratorium SIL (Sistem Informasi Lingkungan) Prodi S-1 Ilmu Lingkungan FMIPA UNS dengan pesawat drone penjelajahnya untuk memetakan titik terjadinya degradasi dan pencemaran lingkungan dari Hulu-Hilir Bengawan Solo,” imbuh Prof. Prabang.

Ekpedisi Bengawan Solo 2022 rencananya akan dilaksanakan pada 15 Juli hingga 17 Agustus 2022. Penanggung jawab Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022, Ermika Effendi mengatakan bahwa pihaknya berharap ekspedisi ini dapat menginisiasi lahirnya Riverside Ecological Society.

“Melalui Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022 ini kami berharap, hasil penelitian yang selanjutnya akan kami formulasikan untuk rekomendasi, nantinya dapat menginisiasi lahirnya Riverside Ecological Society yang akan berfokus pada upaya pelestarian Bengawan Solo menuju pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan kepada green policy, green economic growth & social inclusive,” ujarnya. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content