Tiga Mahasiswa FEB UNS Raih Juara Favorit Lomba Resensi Buku Pembiayaan UMKM

Tiga Mahasiswa FEB UNS Raih Juara Favorit Lomba Resensi Buku Pembiayaan UMKM

UNS — Tiga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjadi juara favorit kategori pelajar/mahasiswa/umum pada Lomba Resensi Buku Pembiayaan UMKM Karya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Yasir Ahmad Azumardi Azra memperoleh Juara Favorit I, Sagita Wahyu Dewanti Juara Favorit III dan Fahrur Rozie Juara Favorit V.

Buku yang berjudul “Pembiayaan UMKM” diluncurkan pada tahun 2021, membahas peran strategis UMKM terhadap perekonomian Indonesia, bagaimana ketahanan UMKM dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi di Indonesia, serta tantangan UMKM dalam mengakses pembiayaan terutama melalui perbankan untuk memperoleh tambahan modal.

Pendaftaran Lomba Resensi Buku Pembiayaan UMKM dibuka sejak 17 April hingga 31 Mei 2023, dan berhasil menjaring total peserta sebanyak 229 orang. Lomba resensi terbagi menjadi 2 kategori yaitu kategori 1 untuk guru/dosen, sedangkan kategori 2 untuk pelajar/mahasiswa/umum.

Kompetisi yang digelar secara online tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan diumumkan pada 21 Juni 2023 lalu. Sedangkan untuk penganugerahan juara dihelat pada 27 Juni 2023 kemarin.

Proses penjurian lomba resensi ini dilaksanakan pada 1-9 Juni 2023 dengan Ketua Dewan Juri yaitu Iskandar Simorangkir selaku Tim Ahli Menko Perekonomian. Adapun anggota Dewan Juri terdiri dari Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan; Pemimpin Redaksi Majalah InfoBank, Eko B. Supriyanto; Penasihat PEBS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Nining Soesilo Indroyono; dan Direktur Tempo.co (PT Info Media Digital), Y. Tomi Aryanto.

Usai lomba, Yasir Ahmad Azumardi Azra menceritakan, dalam menyusun resensi buku tersebut ada kendala terutama mengatur waktu antara membuat resensi dengan tugas-tugas  lainnya. Hal ini dikarenakan pada saat deadline pengumpulan resensi dan semua tugas dalam waktu yang sama.

“Saya belum pernah membaca buku tersebut. Jadi mau tidak mau saya harus membaca buku itu terlebih dahulu, tentunya dengan teknik screening agar waktu yang digunakan untuk membaca efisien. Dengan begitu, proses penyusunannya membutuhkan waktu kurang lebih seminggu sebelum batas akhir pengumpulan resensinya,” ungkap Yasir.

Sementara itu, Sagita Wahyu Dewanti mengatakan bahwa menyusun resensi buku cukup sulit karena sebelum menyusun resensi harus membaca secara keseluruhan isi buku terlebih dahulu. Membacanya tidak sekadar membaca tetapi juga memperhatikan bagaimana susunan buku tersebut untuk mencari kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut.  Tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat sebenarnya, tapi saya menyusunnya dalam 3 hari.

Sedangkan Fahrur Rozie menyampaikan bahwa pada awalnya belum tertarik untuk mengikuti kompetisi tersebut, namun pada akhirnya ia mencoba.

“Kebetulan saya punya buku Pembiayaan UMKM Karya Bapak Airlangga Hartanto, saya akhirnya mencoba mulai menulis resensinya pukul 20.00 di tanggal terakhir deadline pengumpulan karya,” ujar Fahrur.

Ketiga mahasiswa FEB tersebut bersyukur karena di kompetisi yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta ini, mereka mendapatkan juara favorit. HUMAS UNS

Skip to content