Tim KKN UNS Desa Borobudur Mengadakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Tim KKN UNS Desa Borobudur Mengadakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

UNS — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari bahan minyak jelantah. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (5/8/2022) ini diadakan di Dusun Sabrangrowo, Borobudur, Kabupaten Magelang. Pelatihan ini diikuti oleh 25 orang yang berasal dari anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Muhammad Azharuddin Asyrofi atau yang kerap disapa Azhar selaku ketua kelompok KKN 277 UNS mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif sehingga limbah minyak jelantah tersebut dapat menjadi produk yang bernilai jual.

“Pemanfaatan limbah minyak ini juga sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pengolahan minyak jelantah menjadi bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi juga cukup mudah dilakukan. Selain itu, lilin aromaterapi juga memiliki nilai ekonomis sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif tambahan sumber penghasilan bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Borobudur,” terangnya dalam rilis yang diterima uns.ac.id, Selasa (16/8/2022).

Azhar menjelaskan bahwa dalam pembuatan lilin aroma terapi ini, bahan yang digunakan adalah kompor gas,  panci, pengaduk, gelas, sumbu, minyak jelantah, parafin, asam stearate, pewangi (fragrance), dan pewarna. Cara pembuatan lilin aroma terapi tersebut diawali dengan menjernihkan minyak jelantah menggunakan tepung tapioka atau kulit pisang.

“Pertama, masukkan jelantah, parafin, dan asam stearat dengan perbandingan 1:1:1 lalu masak dengan api kecil. Kemudian, masukkan pewarna dan aduk hingga larut. Matikan api, tunggu hingga 2-3 menit lalu pewangi (essential oil) secukupnya. Selanjutnya siapkan gelas dan beri sumbu. Terakhir, tuang ke dalam gelas yang sudah diberi sumbu lalu tunggu hingga mengeras,” jelas Azhar.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc. mengatakan bahwa limbah minyak yang diproduksi setiap rumah biasanya digunakan berulang-ulang dan dibuang sembarangan.

“Pemanfaatan limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi menjadi suatu keterampilan baru yang saat ini bisa dikembangkan ibu-ibu PKK,” tuturnya.

Sementara itu, Ruqoyah selaku Sekretaris PKK mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang telah diselenggarakan tersebut sangat menyenangkan dan bermanfaat.

“Ilmu dan wawasan kami mengenai pengolahan limbah menjadi bertambah. Kegiatan ini juga menjadi salah satu wadah pemberdayaan ibu-ibu. Saya berharap ilmu yang didapatkan bisa digetok-tularkan (disosialisasikan) kepada ibu-ibu dawis dan ke depannya bisa untuk penghasilan tambahan ibu-ibu PKK,” kata Ruqoyah. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content