Tim Mahasiswa Psikologi UNS Beri Pelatihan Konselor Sebaya di SMAN 6 Surakarta

Tim Mahasiswa Psikologi UNS Beri Pelatihan Konselor Sebaya di SMAN 6 Surakarta

UNS — Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan program pelatihan tim konseling sebaya di SMAN 6 Surakarta. Program tersebut dilakukan untuk melatih konselor sebaya yang dapat saling membantu sesama siswa. Upaya ini turut membantu pelayanan bimbingan konseling Guru Bimbingan Konseling (BK).

Pelatihan Tim Konselor Sebaya dilaksanakan di SMAN 6 Surakarta selama kurang lebih 3 bulan atau 12 Minggu. Program dilaksanakan dari bulan Agustus hingga Oktober 2023. Pelatihan dilakukan oleh Tim Mahasiswa Psikologi UNS, sedangkan untuk Tim Konselor Sebaya terdiri dari siswa SMAN 6 Surakarta yang sudah terseleksi.

Ada alasan mengapa program pelatihan konselor sebaya perlu dilakukan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, rasio Guru BK dan siswa yang ideal adalah 1:150. Sedangkan pada kondisi SMAN 6 Surakarta saat ini hanya terdapat 3 tenaga Guru BK untuk menangani 1.000 peserta didik. Temuan ini menunjukkan setiap Guru BK setidaknya akan menangani dua kali lipat siswa yang dianjurkan dalam peraturan.

“Ini berarti setiap Guru BK setidaknya akan menangani 330 siswa, dua kali lipat dari apa yang diharapkan di dalam peraturan,” tutur Bayu Mukti Wibowo, salah satu anggota tim, Kamis (28/12/2023).

Berdasarkan data dari Indonesia – National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022, sekitar 34% dari remaja Indonesia berusia 14-17 tahun mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini setara dengan 1 dari 3 remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Kesehatan mental remaja menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, terlebih mengingat bahwa masa remaja merupakan masa transisi seseorang yang cenderung membuat emosi kurang stabil.

Terlepas dari seberapa urgensi masalah kesehatan mental remaja, ada hal lain yang perlu mendapat perhatian lebih. Tim Mahasiswa Psikologi UNS menjelaskan bahwa berdasarkan dari I-NAMHS 2022, 42% dari remaja Indonesia cenderung menceritakan masalah mereka kepada teman sebaya mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa penting untuk melatih tim konselor sebaya.

“Penting untuk melatih tim konselor sebaya. Remaja cenderung lebih nyaman untuk bercerita terhadap sesama teman mereka,” lanjutnya.

Program pelatihan konselor sebaya dimulai dengan Pembentukan tim konselor sebaya pada 1 minggu pertama. Proses berlanjut dengan pembekalan terkait pelatihan kepada tim konselor sebaya. Fase awal program ini turut mempersiapkan perencanaan jadwal pelatihan pada minggu kedua.

Pemberian materi pelatihan dilakukan selama 4 minggu. Tim konselor akan diberikan materi terkait dengan pelaksanaan konseling seperti etika dalam konseling, kemampuan dalam membangun hubungan, kemampuan bertanya, kemampuan berempati dan bersikap, kemampuan memecahkan masalah dan memberi solusi. Adapun materi lain yang disampaikan adalah materi terkait keterampilan medis dasar dan remaja sehat.

Tim konselor sebaya SMAN 6 Surakarta kemudian melakukan Konseling sebaya dengan praktik secara langsung terhadap sesama teman siswa. Sesi konseling dilaksanakan selama 4 minggu dengan target 2 sesi konseling dengan setiap konselor paling tidak mendapat 1 klien. Terdapat pertemuan rutin antara tim konselor dan tim pelatih untuk membahas progres konseling mereka.

Pada akhir program, tim konselor sebaya SMAN 6 Surakarta berhasil terbentuk dan dapat membantu pelayanan bimbingan konseling sebaya. Para konselor sebaya yang telah mendapat pelatihan kemudian dapat membantu pelayanan dengan pantauan pihak sekolah.

“Dengan tim konselor sebaya yang sudah terbentuk, diharapkan untuk dapat membantu pelayanan bimbingan konseling terhadap masalah-masalah yang sulit untuk diceritakan oleh siswa kepada Guru BK,” harap Bayu. Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content