Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Seni Rupa UNS Gelar Workshop Eksplorasi Limbah Jerami

UNS — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop bertajuk “Implementasi Pembuatan Kertas Seni Berbahan Limbah Jerami”, Kamis (1/7/2021), bertempat di Taman Oase Umbul Siblarak, Klaten.

Workshop eksplorasi limbah jerami tersebut diketuai langsung oleh Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama Bisnis dan Informasi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS, Dr. Nooryan Bahari. Selama dua hari menggelar workshop, sebanyak 15 peserta mengikuti proses pengolahan limbah jerami hingga menjadi kertas seni.

Dr. Nooryan Bahari dalam keterangan resminya mengatakan, kertas seni yang dijadikan fokus workshop dipilih sebab benda tersebut dapat dieksplorasi dan dikembangkan guna mendorong lahirnya kemunculan industri kreatif di Indonesia.

“Terutama di daerah pedesaan agar tidak monoton dan mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah meningkatkan kepedulian pada lingkungan. Dan, semua peserta di sini patuh pada prokes,” ujar Dr. Nooryan.

Ia menyampaikan, masyarakat desa Sidowayah perlu diberi pemahaman tentang pentingnya mengolah limbah jerami yang banyak bertebaran di lingkungan. Supaya hasilnya memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat yang notabene bekerja sebagai petani padi.

Selain itu, Dr. Nooryan menuturkan, pengolahan limbah jerami di desa Sidowayah juga dapat memberikan nilai-nilai kehidupan yang tinggi dan dapat menyampaikan pesan-pesan moral budi pekerti.

“Program Pengabdian Masyarakat perlu dilaksanakan untuk menghadirkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kelola limbah, yang tidak hanya memiliki manfaat jangka pendek namun juga jangka panjang atau berkelanjutan, selain akan mendukung perekonomian masyarakat setempat agar lebih berdaya guna,” tuturnya.

Workshop eksplorasi limbah jerami dibuka dengan pemaparan, manfaat, dan nilai ekonomis dari kertas seni. Peserta dikenalkan dengan alat dan bahan, serta praktik pembuatan kertas seni. Alat dan bahan yang digunakan adalah blender, saringan, triplek, storage, dan rakel. Materi ini disampaikan langsung oleh Joko Lulut, M.Sn., Dyah Yuni K, M.Sn, dan Novia, M.Hum dan Novita, M.Sn.

Mereka menjelaskan proses pembuatan kertas seni mulai dari proses menjemur jerami, memotong jerami menjadi ukuran yang lebih kecil, merendam, menghancurkan hasil rendaman jerami, mencampur dengan berbagai bahan pelengkap, hingga mencetak rendaman serat.

Salah satu anggota Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Seni Rupa Murni FSRD UNS, Dyah Yuni K, M.Sn menyampaikan, timnya ingin mengajarkan keterampilan dan memberikan pengalaman baru bagi warga peserta workshop, yang dikhususkan untuk anak muda.

“Diharapkan peserta workshop dapat terpantik untuk menciptakan produk bernilai jual, tentu dengan bahan yang mudah didapatkan dan mudah pula dari segi pengolahan,” kata Dyah Yuni K, M.Sn.

Metode yang digunakan dalam workshop eksplorasi limbah jerami tersebut menggunakan metode Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate (ADDIE). Metode ini sudah muncul di tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.

“Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri,” jelas Dyah Yuni K, M.Sn.

Ada lima tahap pengembangan yang digunakan dalam metode ini, yaitu analysis (analisa), design (desain/ perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi/ eksekusi), dan evaluation (evaluasi/ umpan balik).

Ia mengharapkan agar setelah mengikuti workshop eksplorasi limbah jeram, para peserta dapat berproses secara mandiri dan memiliki kepekaan lebih dalam memahami sifat bahan-bahan yang digunakan.

“Saya harap mereka juga belajar dari kendala-kendala yang akan ditemukan pada saat pembuatan, serta mau untuk bereksperimen sesuai ide temuan masing-masing,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content