Tim PKM HGR FSRD UNS Bersama Komunitas Wayang Godhong ESC Gelar Pengabdian Program Festival Ecoart Jogo Kali #2

UNS – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Grup Riset (PKM-HGR) yang berasal dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Komunitas Wayang Godhong Ecoart Society Community (ESC) mengadakan pengabdian dan penelitian mengenai Program Festival Ecoart Jogo Kali #2. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara luring bertempat di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (20/7/2023).

Dengan mengusung judul pengabdian Pemberdayaan Seni Ecoart Jogo Kali Melalui Jejaring Komunitas Seniman Bandongan Magelang, tim pengabdian ini diketuai oleh Prof. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn. Adapun anggota tim pengabdian ini terdiri dari Prof. Dr. Narsen Afatara, M.S., Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn., dan Muhammad Firdaus Faishol, S.Pd., M.Sn.

Ketua Tim Pengabdian, Prof. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn. menjelaskan bahwa program Festival Ecoart Jogo Kali diadakan sebagai bentuk eksplorasi seni kreatif ecoart dari Komunitas Wayang Godhong ESC yang berkolaborasi dari berbagai pihak seniman, stakeholder, menjadi sebuah komunitas bersama yaitu Jogo Kali sebagai motor penggerak edukasi lingkungan. Adapun penerapan eksplorasi seni ecoart seperti pendampingan kreasi bambu, ecoprint, karya lukis ecoart, dan karya kesusastraan lainnya akan dikembangkan menjadi sebuah inovasi karya seni yang dapat menjadi perhatian diberbagai kalangan komunitasnya.

“Penelitian ini bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi pemberdayaan seni ecoart antar komunitas. Dengan kata lain, mencoba mempertemukan seniman komunitas dengan seniman akademik untuk mengupayakan transfer pengetahuan mengenai seni ecoart dan membuka peluang-peluang baru dalam penciptaan karya-karya seni ecoart yang berdampak lebih luas dan massal dengan jejaring komunitas yang lebih terbuka,” terang Prof. Agus.

Lebih lanjut, pemilihan ecoart karena erat kaitannya dengan seni lingkungan. Ecoart dibuat untuk menginspirasi tumbuhnya kecintaan dan rasa hormat, merangsang terjadinya dialog, dan mendorong terjadinya keberlangsungan pengembangan lingkungan-lingkungan alam dan sosial di mana kita tinggal. Maka dari itu, pemberdayaan seni ecoart diharapkan dapat menumbuhkembangkan kesadaran ekologis, mengkampanyekan pentingnya kesinambungan ekosistem, dan berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan kehidupan kita bersama.

“Pada agenda lanjutan Festival Jogo Kali #2 tahun ini, karya seni akan melibatkan lebih besar jejaring komunitas yang sudah terbentuk, yang terdiri dari berbagi kalangan yang lebih beragam untuk membesarkan kegiatan Komunitas Jogo Kali ke bentuk-bentuk karya seni rupa, tari, dan sastra sebagai bentuk eksplorasi seni dalam agenda seni tahunan ini. Berbagai komunitas seni dan pegiat lingkungan yang termasuk dalam program riset dan penelitian dan pengabdian akan mendapat pendampingan dari pegiat seni di lingkungan UNS, untuk bersama-sama berkolaborasi dengan komunitas menciptakan karya seni yang menggunakan prinsip-prinsip ecoart dan kebaruan ide,” pungkas Prof. Agus.

Adapun prinsip ecoart yang dimaksud yakni, memperhatikan jejaring keterhubungan berbagai aspek di lingkungan, diantaranya aspek fisik, biologis, kultural, politis, dan historis dari sistem-sistem ekologis yang kait mengait; menciptakan karya dengan memakai material alami atau bergumul erat dengan daya alam seperti angin, air, sinar matahari; mereklaim, merestorasi, dan meremediasi lingkungan-lingkungan yang rusak; menginformasi masyarakat akan dinamika ekologis dan problem-problem lingkungan yang dihadapi bersama; dan meninjau kembali hubungan ekologis untuk secara kreatif menciptakan kemungkinan baru bagi ko-eksistensi, sustainability, dan penyembuhan. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content