Tim PKM-K UNS Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung dan Tulang Ikan menjadi Suplemen Tambahan pada Ternak

Tim PKM-K UNS Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung dan Tulang Ikan menjadi Suplemen Tambahan pada Ternak

UNS — Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memanfaatkan limbah tulang ikan dan bonggol jagung sebagai suplemen tambahan pada ternak ruminansia. Tim PKM-K GO-CORI di bawah bimbingan drh. Wari Pawestri, M.Sc. dan diketuai oleh Erna Parmelina mahasiswa Program Studi (Prodi) Agroteknologi.  Tim beranggotakan Ade Widya Putri, Syanly Hanan Al Sidan P., dan Putri Nanda Prayoga mahasiswa Prodi  Agroteknologi, serta Amelia Dwi Lestari mahasiswa Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.

Erna Parmelina mengatakan, GO-CORI merupakan inovasi mineral blok dari bahan limbah bonggol jagung dan tulang ikan. GO-CORI memiliki peluang pasar karena mampu memperbaiki nutrisi dari pakan sapi dan kambing. Perbedaan dan keunggulan GO-CORI dengan produk sejenis yaitu GO-CORI bernilai ekonomis, ramah lingkungan, mampu meningkatkan usaha berskala besar dengan membantu permasalahan terkait peternakan. GO-CORI dapat meminimalkan biaya input yang dikeluarkan dalam usaha ternak karena bahan baku yang digunakan mudah ditemukan.

“Keunggulan produk GO-CORI dapat dilihat dari aspek bahan dan kandungan yang dimiliki yaitu tulang ikan sebagai sumber kalsium dan protein, serta bonggol jagung menyediakan sumber serat dan karbohidrat pada pakan,” terang Erna Parmelina, Selasa (12/9/2023).

Berawal dari maraknya ternak ruminansia yang mengalami defisiensi nutrisi, Tim PKM-K UNS mencoba untuk membuat suatu inovasi yaitu mineral blok sebagai suplemen tambahan pakan ternak. Melihat adanya suatu potensi limbah tulang ikan dan bonggol jagung yang melimpah dan tidak termanfaatkan tercetuslah suatu ide untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Tulang ikan dan bonggol jagung sebelum dibuat menjadi mineral blok dibuat terlebih dahulu menjadi tepung. Kalsium dalam tepung tulang ikan sangat berpotensi meningkatkan kandungan kalsium dalam pakan sedangkan bonggol jagung yang sudah dijadikan sebagai tepung sebagai sumber serat dan karbohidrat untuk ternak ruminansia. Ternak ruminansia yang mengalami defisiensi nutrisi akan berakibat pada penurunan bobot ternak, penurunan daya produksi dan reproduksi.

“Salah satu upaya pemenuhan nutrisi dapat dilakukan dengan pemberian mineral blok yang dapat berperan dalam pemeliharaan kesehatan, pertumbuhan. Pemberian mineral blok baik diberikan pada ternak ruminansia betina dan pada ternak ruminansia yang beranjak dewasa untuk penyusunan tulang dan gigi,” imbuhnya. 

Erna menambahkan, komposisi dari Mineral Blok Go-Cori antara lain ultra mineral, garam, semen putih, molases, air, tepung bonggol jagung dan tepung tulang ikan.  Teknik pemberian mineral blok sangat mudah yaitu dapat dilakukan dengan cara menggantungkan mineral blok dengan menggunakan tali kemudian ternak akan menjilati mineral blok.

Mineral blok Go-Cori telah melewati masa uji proksimat, pengujian dilakukan di Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan UGM. Berdasarkan hasil uji kalsium 30,744% dan serat kasar 2,48%. Berdasarkan pada sebuah penelitian serat kasar yang baik untuk dijadikan suplemen mineral blok yaitu kurang dari 18% tentu saja nilai hasil uji Go-Cori cocok dijadikan sebagai suplemen tambahan pakan ternak. Setelah hasil uji lab keluar kemudian TIM PKM K bekerja sama dengan Kaleresan Farm untuk uji coba langsung pada ternak domba.

“Go-Cori berharap kedepannya dapat dikenal luas dan dimanfaatkan oleh para peternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk menanggulangi penyakit defisiensi nutrisi,” tutur Erna Parmelina. HUMAS UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content