Tim PKM UNS Dorong Warga Desa Pojok Optimalkan Peran Bank Sampah

UNS – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar sosialisasi `Optimasi Peran Bank Sampah ‘Beraksi’ Sebagai Perekayasa Sosial dan Ekonomi dengan Komodifikasi Limbah Bernilai Kreatif dan Komersial” kepada masyarakat Dusun Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (11/8/2020).

Sosialisasi tersebut digelar untuk mengajak warga Desa Pojok mengoptimalkan peran bank sampah sebagai agen perekayasa sosial. Yaitu dengan melalui perbaikan perilaku penanganan sampah dan sebagai agen perekayasa ekonomi melalui komodifikasi limbah organik dan anorganik menjadi komoditas baru bernilai jual tinggi yang mampu menghasilkan keuntungan finansial.

Tim PKM UNS yang dipimpin Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si dengan beranggotakan Dr. Muhammad Rustamaji, S.H., M.H., Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn., dan Irsyadul Ibad, S.AB., M.Ed., M.Si. menggandeng Bank Sampah Beraksi sebagai mitra karena mereka menilai keberadaan bank sampah di desa tersebut belum maksimal.

“Bank sampah Beraksi yang berada di Desa Pojok ini berkegiatan layaknya seperti pengepul yang kerjanya hanya mengumpulkan sampah yang disetor oleh masyarakat lalu menjualnya sebagai barang mentah secara konvensional,” ujar Rysca dalam keterangan resminya.

Sejak dikenalkan kepada masyarakat pada 2012 lalu, perkembangan bank sampah hingga saat ini belum optimal. Padahal, keberadaan bank sampah sebenarnya mampu menjadi agen perekayasa sosial yang utuh dalam mengubah paradigma tata kelola sampah di masyarakat.

Sampah telah menjadi permasalahan nasional dan menjadi isu penting dalam problematika lingkungan hidup. Setiap tahun, dapat dipastikan volume sampah akan selalu bertambah seiring dengan pola konsumerisme masyarakat dan membanjirnya beragam produk komersial.

Dalam sosialisasi yang dihadiri lebih dari 50 warga Desa Pojok, Rustamaji menerangkan Tim PKM UNS memberikan materi seputar optimasi peran bank sampah sebagai perekayasa sosial, pemanfaatan limbah organik menjadi kompos dan media tanam, dan pemanfaatan botol kaca menjadi produk kreatif.

Pada sesi pelatihan pembuatan kompos dari limbah organik, Tim PKM UNS secara langsung menghadirkan Dosen Fakultas Pertanian (FP) UNS, Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M.Si sebagai narasumber. Ia memberikan pengetahuan kepada warga Desa Pojok tentang bahan pembuatan kompos, seperti dedaunan, jerami, kotoran sapi, dan limbah organik dari dapur.

Ia memberikan penyuluhan dan praktek cara membuat kompos dengan bantuan mikroba dengan komposisi tertentu sehingga menghasilkan kompos yang bagus. Selama penyuluhan berlangsung, warga tampak sangat antusias melaksanakan praktek pembuatan kompos.

“Harapannya kedepan kompos yang bahan bakunya melimpah bisa menjadi solusi mengolah sampah dan menambah pendapatan warga,” tutur perwakilan anggota bank sampah, Slamet Saryanto.

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Yuni Kurniawati, M.Sn menyampaikan materinya tentang pembuatan aneka produk kreatif yang unik dan artistik berbahan botol kaca. Ia menjelaskan bahan tersebut dipilih sebab botol kaca menjadi masalah tersendiri karena harga jual di pengepul sangat rendah.

Agar botol kaca dapat dikreasikan menjadi aneka bentuk menarik, perlu adanya teknik khusus dalam mengolahnya. Seperti, teknik decoupage, teknik cetak, dan lukis di atas botol. Selanjutnya dengan sentuhan kreativitas, botol-botol kaca ini dapat difungsikan sebagai hiasan/ wadah, lanjut Dyah Yuni K.

Ketua Bank Sampah, Agustina Dyah Indriyani menuturkan pelatihan mengolah botol bekas baru pertama kali diterimanya dan ia berharap bank sampah Selo dapat menghasilkan produk yang kreatif dan unik.

Ketua PKM UNS, Rysca Indreswari, M.Si tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga Desa Pojok dan berharap pendampingan yang diberikan dapat memberi manfaat.

“Berharap kerja sama dengan UNS akan terus berjalan baik. Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Desa, Bapak Tukiman, harapannya akan menambah marak geliat sektor ekonomi kreatif di Desa Pojok,” ujar Rysca. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content