Tim PPKOK BEM FP UNS Dampingi UMKM Desa Ngunut

Tim PPKOK BEM FP UNS Dampingi UMKM Desa Ngunut

UNS — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyambut antusias adanya Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKOK). Pasalnya, BEM FP UNS memilih Desa Ngunut, Jumantono, Karanganyar sebagai desa yang disasar guna pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Desa Ngunut memiliki berbagai potensi seperti perikanan, pertanian, wisata, dan UMKM. Hasil pertanian yaitu Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan buah pisang. Desa Ngunut juga memiliki produk unggulan UMKM lokal seperti olahan Toga, kerupuk kulit sapi, dan keripik tempe yang berpotensi menjadi pendorong kesejahteraan masyarakatnya. UMKM Desa Ngunut memiliki wadah yang telah terbentuk melalui program Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) BEM FP UNS 2021 berupa Kelompok Usaha Produk Lokal (KUPL) dan Gerai Agridaya yang menjadi penampung produk unggulan.

Lebih lanjut, Tim PPKOK BEM FP UNS menggelar pelatihan pengolahan pisang krispi sebagai bentuk pemberdayaan sekaligus luaran dari program berupa pelatihan, pembuatan produk, dan UMKM baru pada Kamis (29/9/2022) di Aula Balai Desa Ngunut. Acara ini mengundang 35 perwakilan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor (UPPKA), serta Ibu-ibu yang akan didampingi menjadi sociopreneur baru yang muaranya menjadi UMKM.

Pelatihan ini menghadirkan  Marlina sebagai Owner Pisang Keju yang outletnya telah tersebar di Pasar Matesih dan Gunungpati, Semarang. Dalam pemaparan materi, ia menjelaskan keunggulan dari pisang krispi.

“Keunggulan produk pisang krispi adalah bahannya mudah dicari di pasaran, semua orang bisa mengonsumsinya, serta pada dasarnya semua jenis pisang bisa diolah menjadi pisang krispi,” ujar Marlina.

Tim PPKOK BEM FP juga menghadirkan Crowde sebagai usaha rintisan mitra sekaligus pelatih seputar pengemasan produk agar eye catching. Dalam hal ini dihadiri oleh Natan Riro sebagai pelatih.

Guna menambah diversifikasi produk UMKM, khususnya pada potensi Toga, Tim PPKOK BEM FP UNS bersama pihak desa juga menggelar pelatihan pembuatan permen jahe gummy pada Jumat (28/10/2022) di Aula Balai Desa Ngunut. Permen jahe dinilai sebagai produk yang memiliki segmentasi pasar semua kalangan, serta tidak terlalu sulit untuk membuatnya. Pelatihan dihadiri oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari UPPKA, PKK, dan perwakilan karang taruna. Pelatihan dibuka dengan pendampingan digital marketing yang berisi penjelasan tentang cara sukses membuka kunci-kunci dan jalan pasar daring. Untuk sesi pendampingan digital marketing, Tim PPKOK menggandeng pihak UNS Innovation Hub yang menjadi sarana inkubasi usaha rintisan dan UMKM binaan UNS.

Langkah pendampingan Tim PPKOK BEM FP kepada UMKM guna meningkatkan value proporsition berupa penguatan merek, repackaging, inovasi produk, serta memberikan legalitas produk seperti sertifikasi halal untuk produk olahan jahe instan, kemudian sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) untuk UMKM kerupuk kulit dan tempe. Selain itu, Tim PPKOK BEM FP juga memberikan tampilan baru bagi tiap produk melalui label, serta memberikan bantuan alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Produk UMKM Desa Ngunut sudah bisa dijumpai di lokapasar Shopee pada “Gerai Agridaya Ngunut”.

Adestra Ayub Syawala selaku Presiden BEM FP UNS 2022 dalam rilisnya, Rabu (16/11/2022) mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberdayakan desa.

“Segenap program dan pendampingan yang dilakukan tim PPKOK BEM FP bertujuan untuk memberdayakan desa. Mengacu pada pesan dari Mohamad Hatta bahwa Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin desa, Tim PPKOK BEM FP optimis produk Desa Ngunut mampu mendunia,” ujar Adestra. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content