TIM RG Agribisnis Berkelanjutan FP UNS Berikan Alat Penyerut Tepat Guna kepada KWT di Kulonprogo

TIM RG Agribisnis Berkelanjutan FP UNS Ciptakan Alat Penyerut Ubi

UNS – Tim Research Group (RG) Agribisnis Berkelanjutan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung ke dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS) tahun 2023 memberikan alat penyerut ubi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengangkat judul Introduksi Alat Penyerut Ubi untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Penguatan Organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Pengasih, Kulonprogo.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada Rabu (21/6/2023) ini diketuai oleh Prof Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, M.S., dengan anggota tim Dr. Ir. Sugiarti Mulyo Handayani, M.S., Dr. Setyowati, S.P., M.P., Dr. Mei Tri Sundari, S.P., M.Si., Dr. Fany Widadi, S.P.., MP., dan Dr. Ir. Heru Irianto, M.M. Kegiatan pengabdian dilakukan di KWT Melati, Desa Sedangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, dengan Ketua Kelompok, Yulia.

“Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada KWT Melati di Desa Sedangsari untuk mengatasi permasalahan UKM Mitra, yaitu terkait kualitas pati garut yang tidak seragam. Butiran hasil serutan tradisional yang tidak seragam membuat permintaan pati garut terbatas pasarnya. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pendapatan petani garut kurang maksimal. Lalu penguatan organisasi KWT. Penguatan dipandang penting mengingat KWT di pedesaan memegang peranan penting tidak hanya mendukung bagi pemberdayaan budidayanya namun juga dari sisi pendapatan keluarga. Diharapkan dengan semakin kuatnya organisasi KWT Melati dapat mendukung tingkat kesejahteraan keluarga tani di perdesaan,” papar Prof. Endang dalam rilisnya, Selasa (4/7/2023).

Dengan demikian, berdasarkan permasalahan tersebut, Tim RG Agribisnis Berkelanjutan FP UNS melaksanakan beberapa kegiatan dan introduksi teknologi ke UKM mitra, yang pertama, introduksi mesin serut garut untuk menyerut agar seragam pati yang dihasilkan, kedua, penguatan organisasi KWT Melati agar bisa dapat mengelola kelompok dan usahanya lebih berdaya menuju kemandirian.

“Sementara itu, luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya, penambahan 1 unit mesin serut teknologi tepat guna, penguatan organisasi KWT Melati, publikasi 1 artikel pada jurnal nasional ber-ISSN atau prosiding seminar ber-ISBN, publikasi 1 artikel pada media online dan publikasi video kegiatan pada youtube,” terang Prof. Endang. Humas UNS

Skip to content