UNS – Tim Research Group (RG) Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Pusat Kegiatan Gugus (PKG-PAUD) Kota Surakarta mengadakan Sosialisasi Pentingnya Guru Penggerak Bagi Guru PAUD dalam Eksistensi Kurikulum Merdeka. Kegiatan sosialisasi yang merupakan kegiatan dalam skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS) ini diselenggarakan di Bale Tawangarum, Balaikota Surakarta pada Selasa (20/6/2023).
Dengan diketuai oleh Dr. Upik Elok Endang Rasmani, M. Pd., Tim RG Manajemen PAUD UNS ini beranggotakan Dr. Siti Wahyuningsih, M.Pd. dan Jumiatmoko, S. Pd., M. Pd. Dengan asisten ahli yakni, Yuanita Kristiani Wahyu Widiastuti, Milla Diah Putri Nazidah, Nabilla Ayu Sekar Prashanti, dan Putri Agustina.
Dr. Upik selaku Ketua Tim RG Manajemen PAUD UNS mengatakan bahwa kegiatan ini difokuskan pada 3 hal utama. Yakni, memperkuat pengetahuan tentang konsep Guru Penggerak dalam Kurikulum Merdeka khususnya dalam konteks PAUD; meningkatkan khasanah pengetahuan terkait proses rekruitmen dan seleksi guru penggerak; dan memperkuat motivasi guru PAUD di Kota Surakarta melalui Sharing Session atau Testimoni dari sejawat Guru Penggerak.
Lebih lanjut, kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan dua narasumber diantaranya, Umi Nopiarti, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Fasilitator Sekolah Penggerak; dan Parwi Kusuma Hastuti, S.Pd. yang berasal dari TK Aisyiyah 33, Purwodiningratan, Jebres, Surakarta yang juga merupakan Guru Penggerak Angkatan 4 dan Pengajar Praktik Angkatan 9. Adapun yang terlibat menjadi peserta kegiatan adalah Guru PAUD se-Kota Surakarta yang terhimpun dalam Pusat Kegiatan Guru PAUD (PKG-PAUD) Kota Surakarta.
“Alasan kami tertarik melakukan pengabdian ini karena berawal dari permasalahan yang dialami mitra yakni PKG-PAUD Kota Surakarta, dalam kaitannya dengan Guru Penggerak, yang pertama karena masih belum adanya pemahaman yang komprehensif terkait dengan skema program Guru Penggerak dalam Kurikulum Merdeka; kedua belum adanya pemahaman yang komprehensif terkait tujuan, pelaksanaan, peran, dan manfaat Program Guru Penggerak bagi Guru ataupun lembaga; ketiga belum adanya paparan contoh nyata kegiatan dan peran serta guru penggerak dalam Kurikulum Merdeka. Belum adanya tiga hal ini berdampak pada rendahnya partisipasi Guru PAUD di Kota Surakarta dalam Program Guru Penggerak. Kelemahan ini tentu akan berdampak bagi proses implementasi Kurikulum Merdeka di Lembaga PAUD,” terang Dr. Upik.
Oleh karena itu, Tim RG Manajemen PAUD UNS terdorong untuk memberikan sosialisasi yang diharapkan mampu menguatkan wawasan konsep dan praktik Guru Penggerak. Dengan harapan, melalui kegiatan sosialisasi akan tumbuh kesadaran dan motivasi untuk mengambil peran dalam Program Guru Penggerak.
Adapun tahapan yang dilakukan berkaitan dengan sosialisasi Guru Penggerak bagi Guru PAUD dalam Eksistensi Kurikulum Merdeka di Kota Surakarta antara lain, Pemetaan Kebutuhan. Pada tahap ini tim pengabdian akan melakukan observasi, wawancara, dan juga Forum Grup Discussion (FGD) dengan Ketua dan Pengurus Pusat Kegiatan Guru (PKG) Kota Surakarta. Tahapan berikutnya yakni Sosialisasi. Pada tahap sosialisasi dilaksanakan dengan dua komponen utama yaitu pemaparan materi oleh narasumber, Umi Nopiarti, S.Pd., M.Pd. dan pemaparan Testimoni Guru Penggerak oleh Parwi Kusuma Hastuti, S.Pd.
“Kami berharap melalui kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan kebaruan pengetahuan yang komprehensif dan motivasi bagi para Guru PAUD di Kota Surakarta dan siap menjadi Guru Penggerak. Lebih lanjut, dengan adanya kegiatan ini, Guru PAUD di Kota Surakarta dapat meningkat rasa percaya diri dan tekadnya dalam mengikuti Program Guru Penggerak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,” pungkas Dr. Upik. Humas UNS
Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti
