Tingkatkan Budaya Literasi dan Menulis Ala Himaster UNS

UNS– Himpunan Mahasiswa Informatika (Himaster) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan diskusi daring mengenai literasi dan kepenulisan dengan tajuk Membaca Mengenal Dunia, Menulis Dikenal Dunia melalui aplikasi Google Meet, Sabtu (20/6/2020).

Diskusi yang dimulai pada pukul 20.00 WIB ini, menghadirkan narasumber utama yakni Narendra Rangga Reswara, seorang penulis buku Artistika Manusia Seutuhnya. Pria yang akrab disapa Naren menganggap bahwa literasi dapat diibaratkan sebagai pedang bermata 2.

“Literasi itu seperti pedang bermata 2. Kalau kita membaca, menulis, kita punya keterampilannya, kita dapat memecahkan masalah, kalau nggak punya ilmunya bisa menambah masalah,” jelas Naren.

Literasi menjadi hal yang vital karena menyangkut berkembangnya informasi yang tersebar. Naren menjelaskan apabila literasi telah tertanam dengan baik, jika terdapat berita, seseorang tidak langsung percaya begitu saja namun dibutuhkan klarifikasi untuk menentukan apakah berita tersebut benar atau tidak.

Ketika ditanya mengenai buku yang berkesan, Naren mengatakan bahwa buku yang berkesan baginya adalah Essential of Physics, buku berbahasa Inggris yang menemaninya ketika masa-masa sekolah. Naren mengaku, ia baru mulai benar-benar mengenal penulis Indonesia seperti Tere Liye dan Salim A. Fillah ketika memasuki bangku perkuliahan.

Tips dan trik menulis pun juga dibagikan Naren dalam kesempatan ini. Terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan yakni buat diri sendiri tergoda untuk menulis dan paksa diri sendiri untuk memulai. Ia mengatakan, godaan tidak melulu mengenai hal negatif, namun dapat juga bernada positif.
“Kita bisa menggoda diri kita untuk melakukan hal-hal positif, kita bisa menggoda diri kita untuk mimpi kita,” tutur Naren.

Bagi Naren, menulis adalah sebuah cara untuk mentransfer kebaikan untuk orang lain. Seperti buku yang berjudul Artistika Manusia Seutuhnya, ia menuangkan kisah nyatanya yang berubah ke arah lebih baik. Naren menyelesaikan buku tersebut dalam kurun waktu 3 bulan, bahkan dalam keadaan ketika ia terbaring di rumah sakit (RS) karena sebuah kecelakaan yang menimpanya, daripada tidak melakukan apa pun, ia mulai menulis sebuah buku.

Naren menganggap ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang lain maka ia akan mendapatkan sesuatu yang tidak orang lain dapatkan.
“Kalau kalian melakukan sesuatu yang tidak orang lain lakukan, kalian akan mendapatkan sesuatu yang orang lain tidak dapatkan,” kata Naren.Humas UNS/Zalfaa/Dwi

Skip to content