UKM Wiswakarman: Kritik Pemimpin Lewat Pementasan Seni Teater

Atraksi Seni Terater UKM Wiswakarman

UNS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni teater Wiswakarman Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta menggelar pementasan di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah dengan lakon “Kalamuyeng”, Selasa (28/11/2017)

Atraksi Seni Teater UKM Wiswakarman
UKM Wiswakarman menyelenggarakan pementasan teater dengan lakon Kalamuyeng

Kalamuyeng berasal dari kata kala yang berarti waktu serta muyeng yang berarti berputar. Dengan begitu kalamuyeng dimaknai sebagai perputaran waktu dari masa ke masa.

Naskah pementasan ini ditulis oleh Priyok dan disutradai oleh Bondan Ardiansyah, yang merupakan mahasiswa program studi Sastra Daerah. Kalamuyeng sendiri dikemas dengan menyelipkan isu-isu terkini dan tak lupa juga diselipkan tembang jawa, Dhandhang Gula.

Pementasan ini menceritakan tentang Majapahit, yang saat itu dikuasai oleh Raja Brawijaya VI. Sang Raja merasa terusik oleh kehendak Sunan Giri untuk menjadikan kadipaten Giri, yang dipimpinnya, berdiri sendiri.

“Pementasan Kalamuyeng ini mengkritik para pemimpin yang tidak bisa mempersatukan rakyatnya, sehingga rakyat membelot dan mendirikan bendera sendiri,” ungkap Bondan.

Dekan FIB Riyadi Santosa Membuka Acara Pementasan Seni Teater
Riyadi Santosa memberikan sambutan dalam acara pementasan teater dengan lakon Kalamuyeng

Sementara itu Dekan FIB Riyadi Santosa mengajak para hadirin yang hadir untuk turut serta melestarikan budaya teater tradisional.

“Mari kita lestarikan budaya Jawa salah satunya teater tradisional dalam hal ini Ketoprak untuk terus eksis di era sekarang ini,” tutupnya. humas-red.uns/Ref/Eln

 

Skip to content