Ulas Pengembangan Ide Bisnis Pertanian, Voxel SV UNS Hadirkan TaniAcademy Lead at TaniHub Group

Ulas Pengembangan Ide Bisnis Pertanian, Voxel SV UNS Hadirkan TaniAcademy Lead at TaniHub Group

UNS — Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Voxel Talk edisi pertama bertajuk The Very First Step: “Create a Winning Business Idea”, Sabtu (12/6/2021), melalui Zoom Cloud Meeting.

Dalam kesempatan tersebut, Voxel Talk SV UNS menghadirkan TaniAcademy Lead at TaniHub Group, Endang Rahman Hakim, sebagai pembicara utama.

Di hadapan puluhan peserta Voxel Talk, Endang memaparkan materinya soal pentingnya keberanian mahasiswa untuk mulai berwirausaha. Hal itu dipandang Endang sebagai sesuatu yang penting sebab Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan bonus demografi tahun 2030 mendatang.

“Kita diuntungkan karena Indonesia menempati posisi ke-16 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, ditambah dengan GDP Indonesia hampir mencapai angka Rp 16.000 triliun,” ujar Endang.

Berkaitan dengan hal itu, ia menyebut ada banyak bidang usaha yang bisa dipelajari dan digeluti oleh mahasiswa, mulai dari sektor perdagangan, transportasi dan pergudangan, konstruksi, industri pengolahan, termasuk pertanian yang digeluti oleh TaniHub.

Dari banyaknya bidang usaha yang disebutkan, Endang menuturkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah bidang usaha yang menjanjikan. Sebab, walau Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis ekonomi, sektor ini tidak mengalami kontraksi yang terlalu dalam.

“Kita bisa lihat misalnya industri pengolahan bisa anjlok sampai -6,18 persen. Kemudian, sektor perdagangan bisa -7,59 persen. Namun, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya -0,01 persen. Alasannya, karena pangan adalah kebutuhan semua orang,” jelas Endang.

Selain itu, Endang juga mengatakan dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di masa depan. Hal itu dikarenakan pada tahun 2050 mendatang, populasi manusia diperkirakan akan meningkat lebih dari 35 persen.

Hal ini tentu mendorong berbagai pihak, termasuk pemerintahan di berbagai negara, untuk dapat mengamankan kebutuhan pangan penduduknya. Endang menyampaikan, untuk menjawab tantangan pangan akibat bertambahnya populasi manusia di tahun 2050, maka produksi pangan harus naik 100 persen.

“Angka produksi harus jauh melampaui pertumbuhan populasi karena negara berkembang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi sehingga mengonsumsi lebih banyak makanan,” tambahnya.

Jika ditilik dari data, sepanjang tahun 2014 hingga 2019, Indonesia mengalami kenaikan peringkat, dari yang semula duduk di peringkat ke-71, naik ke peringkat ke-63 dari 113 negara. Sedangkan, untuk kawasan ASEAN, Indonesia menempati urutan ke-5.

Bantuan yang diberikan pemerintah

Dalam Voxel Talk edisi pertama ini, Endang juga memberikan informasi terbaru seputar program-program yang diberikan pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya generasi muda, yang tertarik untuk berwirausaha.

Misalnya, masyarakat dapat mengikuti program kemitraan bina lingkungan. Program ini merupakan peningkatan kapasitas usaha kecil menengah dengan memberdayakan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN.

“Prioritas fokus area meliputi trading, agrikultur, perkebunan, livestock, perikanan, dan pelayanan. Sedangkan kriterianya meliputi maksimal pendapatan kotor Rp 25 miliar/ tahun, memiliki legalitas badan usaha, buka perusahaan afiliasi, usaha sudah berjalan minimal satu tahun, dan belum memenuhi persyaratan perbankan,” jelas Endang.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan sejumlah alasan mengapa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berwirausaha. Alasannya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2030 sampai 2040 yang berdampak pada pertumbuhan populasi dan penetrasi internet.

Selain itu, alasan lainnya adalah total penduduk meningkat 1,31 persen yang sebagian besar didominasi oleh generasi muda. Sedangkan, jika ditilik dari perbandingan jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2011 dan 2021, jumlahnya meningkat lebih dari 4x lipat.

“Berwirausaha harus dipertimbangkan dan saat ini tren bisnis di Indonesia membuat platform digital terus menjadi channel utama untuk mengembangkan bisnis. Saat ini semua sektor bisnis membutuhkan online shop, graphic design services, copywriting, online course, dan internet marketing,” pungkas Endang. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content