Ulik Beasiswa LPDP, KSI FP UNS Gelar Webinar

UNS — Kelompok Studi Ilmiah (KSI) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar webinar dengan mengusung tema `Scholarship Talks : Are You Ready for LPDP 2021?` pada Minggu (3/1/2021). Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting yang dihadiri lebih dari 40 peserta.

Webinar yang mengulas beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini, menghadirkan 4 narasumber utama yakni Mercy Bientri Yunindanova S.P., M.Si., selaku Dosen FP UNS, Syahrul Nugroho, Syarifatul Waqingah, dan Richi Yuliavian Kusminanto yang merupakan alumni FP UNS. Acara berlangsung dengan bincang santai antara moderator yang dibawakan oleh Muhammad Taufiek Heryansah dengan keempat narasumber.

Di awal sesi, narasumber diminta untuk menjelaskan apa itu LPDP. Salah satu narasumber, Syarifatul yang merupakan awardee LPDP Magister Agribisnis UGM menjelaskan bahwa LPDP merupakan salah satu beasiswa yang ditujukan pada mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yakni untuk program magister atau doktoral, baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk mendapatkan beasiswa bergengsi ini, Richi yang merupakan awardee LPDP Magister Ilmu Peternakan UGM mengingatkan bahwa siapa pun yang ingin menjadi penerima beasiswa ini harus berjuang mulai saat ini juga.
“Niat awal apakah ingin berjuang apa nggak. Kalau mau berjuang, mulai sekarang harus dipersiapkan,” kata Richi.

Syahrul yang merupakan awardee LPDP Magister Bioteknologi ITB pun menambahkan bahwa untuk mempersiapkan diri menghadapi LPDP, setiap individu harus tahu apa kontribusi yang sudah dilakukan dan kontribusi apa yang akan dilakukan. Hal tersebut untuk memperkuat personal branding ketika sesi wawancara LPDP.

Selanjutnya, Mercy, awardee Doktoral LPDP Bioteknologi Osaka University juga turut berpesan untuk mempersiapkan bahasa Inggris sedini mungkin. Penting untuk menguasai International English Language Testing System (IELTS) apabila hendak melanjutkan studi ke luar negeri. Apabila ingin mengambil di dalam negeri, cukup dengan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) ITP atau pun iBT.

Dalam sesi diskusi ini juga sempat dibahas bahwa seseorang bisa saja mengambil beda jurusan ketika hendak melanjutkan pendidikan. Hal tersebut dapat dilakukan asalkan yang bersangkutan telah memiliki pengalaman di bidang yang ingin dipelajari saat S2. Pengalaman tersebut dapat berupa telah bekerja, ikut dalam organisasi yang berkaitan, maupun menjadi relawan di suatu komunitas.

Setelah sesi tanya jawab dengan moderator usai, acara dilanjutkan sesi tanya jawab dengan peserta. Acara berakhir dengan penyampaian closing statement keempat narasumber.

You’re better than you think. Intinya, kalau ada keinginan terus berusaha, tetap dijalani, jangan menyerah. Pokoknya, kalau kita berusaha pasti ada jalannya. Meski kita gagal, kita bisa mengevaluasi diri agar lebih baik,” ungkap salah satu narasumber, Syahrul.

Terakhir, Mercy berpesan bahwa saingan terbesar seseorang adalah diri sendiri.
“Saingan terbesar itu bukan siapa-siapa, tapi diri kita sendiri. Asal kita niat, yakinlah, semua bisa menjadi awardee scholarship,” pungkas Mercy. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content