UNS dan Unair Selenggarakan Virtual Indonesian Heritage Course 2020

UNS – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Airlangga Global Engagement Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyelenggarakan Indonesian Heritage Course (In-Herit) 2020. Tahun 2020 ini merupakan tahun ketiga diselenggarakanya In-Herit, yang berlangsung dari mulai 5 hingga 15 Oktober.

In-Herit 2020 dibuka oleh Kepala UPT Layanan Internasional UNS, Irwan Trinugroho, Ph.D dan Kepala Airlangga Global Engagement, Dr. Dian Ekowati. Kepala UPT Layanan Internasional UNS, Irwan Trinugroho, Ph.D dalam sambutannya mengatakan, virtual In-Herit kali ini diikuti oleh 36 peserta dari 12 negara yang meliputi, Filipina, Malaysia, Myanmar, Thailand, Nepal, Bangladesh, Sudan, Mali, Rwanda, Madagascar, Nigeria dan Gambia.

“In-Herit adalah program kursus singkat selama dua Minggu yang diadakan bagi mahasiswa internasional untuk belajar warisan budaya Indonesia. Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, In-Herit kali ini untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual,” terang Irwan, Kamis (15/10/2020).

Irwan menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa internasional yang lebih mendalam mengenai warisan budaya Indonesia. “Melalui program ini, bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan warisan Indonesia. Namun secara khusus saya mengajak para peserta untuk mengambil kesempatan selama program ini untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan budaya dan warisan negara mereka dalam kerangka pembangunan yang komprehensif,” imbuh Irwan.

Industri kreatif dan kearifan lokal menjadi bahasan utama program In-Herit 2020 kali ini. Pengenalan mengenai “kampung” akan menjadi topik pembicaraan untuk memperkenalkan peserta terkait keberadaan kampung sebagai salah satu tujuan wisata andalan Kota Solo. Selain karena latar belakang budayanya, Kota Solo juga mengembangkan wisata kreatif yang berbasis kearifan lokal dan budaya. Melalui In-Herit 2020, UNS ingin mengajak peserta untuk memikirkan kembali latar belakang dan warisan budaya mereka tentang apa yang dapat mereka sumbangkan untuk mengembangkan industri kreatif di negara asalnya.

Sementara itu, Unair mengajak para peserta untuk memahami bagaimana pengobatan tradisional Indonesia telah memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat Indonesia jauh sebelum era penjajahan dimulai. Peserta juga akan menjalani beberapa kegiatan yang diantaranya membuat minuman tradisional, serta praktek pijat tradisional khas Indonesia.

“Tujuan program ini tidak hanya untuk berbagi dan berdiskusi tentang jenis obat tradisional yang ada di Indonesia dan negara asal peserta, tetapi juga untuk mendorong peserta agar berkontribusi dalam mengembangkan serta memelihara warisan tradisional mereka yang berharga,” ujar Kepala Airlangga Global Engagement, Dr. Dian Ekowati.

Sementara itu, peserta asal Malaysia, Ibtisam binti Abdul Sahak mengatakan, bahwa ini merupakan program yang menarik untuk mempelajari budaya Indonesia di tengah keterbatasan mobilisasi karena pandemi. “Program ini merupakan platform yang menarik untuk pertukaran budaya sambil tetap berpegang pada prosedur operasi standar di tengah wabah Covid-19,” tuturnya. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content