UNS Gandeng PT. PNM Investment Management Gencarkan Literasi Keuangan bagi Mahasiswa

UNS Gandeng PT. PNM Investment Management Gencarkan Literasi Keuangan bagi Mahasiswa

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggandeng PT. PNM Investment Management (PNM-IM) menggelar kuliah umum pada Rabu (22/2/2023). Kuliah umum tersebut mengangkat tema “Peluang Investasi di Pasar Modal Indonesia”. Kegiatan berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.

Kuliah umum dihadiri ratusan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Sekolah Vokasi (SV).

Wakil Rektor Perencanaan Kerjasama Bisnis dan Informasi UNS, Prof. Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si., dalam kesempatan tersebut mengatakan, adanya kegiatan ini diharapkan generasi muda semakin melek finansial sehingga bisa terhindar dari kasus investasi bodong dan pinjaman online (pinjol) yang terjadi belakangan ini. Apalagi, kasus ini juga telah menelan banyak korban di kalangan mahasiswa.

“Kami menyambut positif kegiatan seperti ini karena sangat penting bagi pembekalan mahasiswa. Generasi muda ke depan agar lebih bijak mengelola keuangan dan tentunya lebih sejahtera,” jelas Prof. Sajidan.

Maraknya kasus pinjol dan investasi bodong ini disinyalir terjadi karena adanya peluang yaitu minimnya tingkat literasi keuangan investasi di masyarakat. Apalagi, generasi muda saat ini cukup rentan secara finansial.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Nilai ini meningkat dibandingkan hasil SNLIK 2019, yaitu indeks literasi keuangan 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

UNS Gandeng PT. PNM Investment Management Gencarkan Literasi Keuangan bagi Mahasiswa

Meskipun demikian, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen di akhir tahun 2024. Mengacu data tersebut, pada tahun 2023 ini OJK lebih fokus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Salah satu sasaran prioritas inklusi keuangan adalah pelajar dan mahasiswa.

Direktur utama PT. PNM Investment Management, Dr. Ir. Bambang Siswaji, M.Si., bertindak langsung menjadi narasumber tunggal dalam kuliah umum. Momentum ini UNS gunakan sebagai upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa.

“Setelah sukses dilakukan di Purwokerto dengan menggandeng Universitas Jenderal Soedirman tahun lalu, maka tahun ini PNM-IM akan menggencarkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya investasi reksadana terhadap mahasiswa di Solo dan Yogyakarta,” kata Bambang Siswaji.

Menurut Bambang, kerja sama ini dimaksudkan sebagai kolaborasi strategis antara pelaku manajer investasi dan Perguruan Tinggi terkait akselerasi inklusi dan literasi keuangan bagi generasi muda. Apalagi, literasi investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan sangat diperlukan sejak dini. Hal ini bisa melatih mahasiswa untuk lebih disiplin dan mampu mengelola keuangan dengan baik.

Untuk mendukung program tersebut, Bambang menambahkan, PNM-IM berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan, khususnya investasi reksadana bersama Perguruan Tinggi. Apalagi, berinvestasi reksadana saat ini sudah market friendly bagi mahasiswa. Pasalnya, hal ini sudah dilakukan melalui aplikasi online yang ada di gawai.

“Misalnya saja lewat aplikasi PNM Sijago investasi reksadana sangat terjangkau dan bisa dilakukan sesuai kebutuhan mahasiswa. Cuma dengan Rp50 ribu saja atau dua kali minum kopi kekinian mahasiswa sudah bisa berinvestasi reksadana,” ujarnya.

Bambang optimistis dengan ditopangnya ekosistem teknologi digital ini peningkatan inklusi keuangan dan literasi investasi di Indonesia bisa mengalami akselerasi yang tinggi. Ini mengingat generasi milenial dan Gen-Z saat ini sangat akrab dengan teknologi digital khususnya media sosial.

“Terciptanya budaya melek digital ini akan lebih cepat mendorong masyarakat generasi tersebut untuk menjadi melek keuangan,” ujarnya. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content