UNS Gelar Malam Tirakatan & Doa Bersama

UNS Gelar Malam Tirakatan & Doa Bersama

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara ‘Tirakatan & Doa Bersama’ secara daring pada Senin (16/8/2021) malam. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UNS yang meliputi dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP). Tak hanya melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, tirakatan dan doa bersama tersebut juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UNS.

Di malam tirakatan dan doa bersama memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 RI tersebut, Prof. Warto mengajak seluruh sivitas akademika UNS untuk merefleksikan kemerdekaan Indonesia, mulai dari prakemerdekaan hingga pasca kemerdekaan. Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tersebut menuturkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya berhenti pada saat proklamasi dikumandangkan, melainkan hingga detik ini. Bahkan, Prof. Warto juga menegaskan bahwa perjuangan tersebut tidak hanya milik para pejuang semata.

“Jika mendengarkan tembang ‘Caping Gunung’, itu sebenarnya merefleksikan zaman ketika para pejuang berjuang melawan penjajahan (dan) mempertahankan kemerdekaan itu juga ditopang oleh orang-orang kecil,” tutur Prof. Warto.

Kerja sama antar lapisan masyarakat dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi pengalaman historis yang membuktikan ketangguhan bangsa Indonesia. Tak hanya sampai di pasca-kemerdekaan, ketangguhan bangsa Indonesia juga dibuktikan dengan keberhasilannya dalam menghadapai krisis yang terjadi secara bertubi-tubi baik di bidang politik maupun ekonomi. Misalnya saja, krisis tahun 1929, 1960-an, 1997, dan 2008.

Sejarah juga mencatat bahwa ketangguhan bangsa Indonesia berhasil menyatukan beragam perbedaan melalui gerakan kebangsaan. Hingga puncaknya adalah terwujudnya nasionalisme Indonesia.

UNS Gelar Malam Tirakatan & Doa Bersama

“Nasionalisme kita itu oleh orang asing disebut sebagai imagined community. Nasionalisme Indonesia itu awalnya disatukan oleh adanya revolusi media, yakni teknologi mesin cetak,” terang Prof. Warto.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho yang turut memeriahkan malam tirakatan mengungkapkan bahwa Indonesia telah tumbuh menjadi bangsa yang kuat dan tangguh. Bahkan semangat perjuangan yang telah dipupuk sejak masa pra-kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu masih dimiliki hingga saat ini, utamanya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Perjuangan dalam memerangi pandemi Covid-19 diwujudkan dengan penerapan protokol kesehatan dan solidaritas seluruh masyarakat.

Selaras dengan slogan ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ di HUT Ke-76 RI, Prof. Jamal menuturkan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki spirit untuk menyongsong masa depan kendati masih bergelut dengan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Prof. Jamal mengajak para sivitas akademika untuk ikut menjadi penggerak perubahan di era kenormalan baru seperti saat ini.

“Saya mengajak para kader-kader Kampus UNS yang memiliki kapasitas intelektual untuk hadir bersama rakyat dan bahu membahu menggerakkan perubahan dengan kekuatan inovasi dan kreativitas yang kita miliki bersama-sama,” ajak Prof. Jamal. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content