UNS Kirim Mahasiswa KKN ke Raja Ampat dan Sabah

Sulistyo Saputro pasangkan topi kepada Ketua Tim KKN Raja Ampat, Ikbar Nurmartanu Fajar saat acara pelepasan Tim KKN Tematik Integratif ke VI Kelompok Raja Ampat, Papua Barat dan Sabah, Malaysia.
Sulistyo Saputro pasangkan topi kepada Ketua Tim KKN Raja Ampat, Ikbar Nurmartanu Fajar saat acara pelepasan Tim KKN Tematik Integratif ke VI Kelompok Raja Ampat, Papua Barat dan Sabah, Malaysia.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata (UPKKN) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melepas dua kelompok mahasiswa KKN ke Raja Ampat dan Sabah Malaysia, Rabu (28/12/2016). Kelompok mahasiswa KKN pertama terdiri dari 19 mahasiswa yang ditempatkan di Kota Kinabalu Sabah, Malaysia. Sedang kelompok mahasiswa KKN kedua terdiri dari 14 mahasiswa yang ditempatkan di Raja Ampat, Papua Barat.

Pelepasan ini merupakan pelepasan kali ketiga, setelah di tahun sebelumnya UNS pernah mengirim kelompok mahasiswa KKN ke Sabah, Malaysia. Ketua LPPM UNS Sulistyo Saputro mengungkapkan pelepasan dua kelompok mahasiswa KKN dilakukan lebih awal karena teknis lokasi sangat sulit dicapai. “Dilepas lebih awal karena perlu waktu yang lama untuk ke sana, perlu naik kapal dan pesawat. Supaya serentak dengan jadwal mahasiswa lain, sama-sama 45 hari maka kami lepas lebih awal,” ungkapnya. Sedianya, kelompok mahasiswa KKN Sabah akan berangkat dari Solo pada 3 Januari 2017 menggunakan pesawat. Sedangkan tim KKN Raja Ampat akan berangkat dari Solo pada 30 Desember 2016 menggunakan kapal laut dengan estimasi waktu perjalanan yang memakan 5 hari.

Kelompok mahasiswa KKN Sabah akan ditempatkan di Community Learning Center (pusat-pusat kegiatan belajar) di Kota Kinabalu untuk membantu pendidikan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dengan mengusung fokus “Melukis Cita Asa Anak-Anak TKI Sabah dalam Semangat Kebangsaan”, tim KKN UNS diharapkan mampu membantu anak-anak TKI di Sabah untuk mendapatkan pendidikan yang layak agar tidak tertinggal melalui beberapa program kerja seperti pengembangan pendidikan dasar, penambahan buku dan perpustakaan, pengenalan budaya Indonesia, serta kegiatan kelas inspirasi.

Sedangkan tim KKN Raja Ampat memiliki fokus  “Membangun Masyarakat yang Kreatif, Aktif, Mandiri dan Peduli Ibu Pertiwi dengan beberapa kegiatan seperti pembangunan karakter “Cinta Nusa”, mengajarkan pola hidup bersih dan sehat, pengadaan taman baca, gerakan anti-malaria, pengolahan pupuk kompos serta penyuluhan benih dan bibit sayur. Dengan berbagai program kerja tersebut, tim KKN Raja Ampat diharapkan dapat memberikan pendidikan yang layak sekaligus memupuk semangat kebangsaan daerah-daerah yang tertinggal dan terisolir.

Ketua Tim KKN Sabah, Alif Datu Nurjati Prasetyo saat laporkan program kerja yang akan dilaksanakan kepada Kepala LPPM UNS.
Ketua Tim KKN Sabah, Alif Datu Nurjati Prasetyo saat laporkan program kerja yang akan dilaksanakan kepada Kepala LPPM UNS.

“Tidak hanya pendidikan dan UMKM yang harus jadi perhatian tim KKN UNS, tapi juga  harus mengangkat semangat kebangsaan dan cinta tanah air harus terus dipupuk, terutama di daerah perbatasan dan daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” tutur Sulistyo. Lebih lanjut, Sulistyo juga menjelaskan bahwa dalam rangka mewujudkan world class university pada 2030 mendatang, UNS kini berupaya memberikan peluang dan kesempatan yang besar bagi mahasiswa untuk melakukan KKN di luar Jawa maupun di luar Indonesia. “Kalau KKN hanya di dekat-dekat, biasanya effort yang dikeluarkan belum tentu maksimum. Kalau KKN di luar Jawa, daerah perbatasan dan daerah 3T, maka mahasiswa bisa melihat bahwa Indonesia itu luas dan banyak potensi,” terangnya.

Sementara itu, pada 10 Januari 2017 mendatang, UNS secara resmi akan melepas 2226 mahasiswa untuk melakukan KKN periode VI termasuk di dalamnya 19 mahasiswa di Sabah dan 14 mahasiswa di Raja Ampat yang sebelumnya telah dilepas lebih dahulu,  1865 mahasiswa  di Pulau Jawa, 328 mahasiswa di luar Pulau Jawa.[](anggiayu.red.uns.ac.id)

Skip to content