Search
Close this search box.

UNS-SMERU, Diseminasi Penelitian Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin

Chris Manning saat menyampaikan materinya pada Seminar Nasional "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin” di Aula FEB UNS, Rabu (30/03/2016).
Chris Manning saat menyampaikan materinya pada Seminar Nasional “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin” di Aula FEB Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (30/03/2016).

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan The Smeru Research Institute gelar seminar nasional bertemakan “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin” di Aula FEB UNS, Rabu (30/03/2016). Seminar nasional yang dihadiri oleh Wakil Rektor 3 UNS Darsono dan perwakilan dari Bapeda Kota Surakarta tersebut berfokus pada pembahasan penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan ketimpangan di era otonomi daerah.

Hadir sebagai pembicara kunci seminar nasional adalah Chris Manning asal Australian National University. Pakar ekonomi ketenagakerjaan yang juga merupakan pembina The Smeru Research Institute tersebut menjelaskan employment dan tenaga kerja merupakan faktor penting untuk mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia saat ini. Lebih lanjut Chris mengatakan kenaikan upah bagi para pekerja dapat digunakan untuk mengurangi pengangguran. Jika pengangguran sudah tidak ada lagi, itu artinya kemiskinan bisa diselesaikan.

Dalam seminar nasional yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Chris menyebutkan ada empat solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Empat solusi tersebut diantaranya yaitu meningkatkan produktifitas pada sektor pertanian, mendorong pembangunan jasa, mempermudah mobilitas desa, dan mempropagandakan pada masyarakat untuk tidak takut menggunakan teknologi. Selain itu, Chris juga mengritisi tentang peraturan pemerintah yang dinilai dapat berdampak buruk bagi tenaga kerja di Indonesia. “Pemerintah seharusnya meninjau kembali lagi peraturan yang menyangkut tenaga kerja baik di pusat maupun daerah,”ujarnya mengakhiri paparan materi seminar.

Mencintai = Berbagi Hasil

“Sekali kita mencintai penelitian, cinta itu tak kan hilang,”ujar Darsono saat memberi sambutan pada seminar nasional tersebut. Barangkali karena rasa cinta itu pulalah, The Smeru Research Institute yang merupakan lembaga independen penelitian dan kajian publik bersama UNS Surakarta saling berbagi hasil penelitian, utamanya tentang penelitian sosial.

Temu hasil penelitian tersebut dibagi kedalam beberapa kegiatan, yaitu sesi pararel, pameran poster, dan pemutaran video hasil penelitian SMERU. Pada sesi paralel dibagi kedalam empat fokus yang berbeda. Sesi pararel pertama membahas tentang kemiskinan dan ketimpangan. Sedang pada sesi pararel kedua berfokus pada isu penghidupan yang berkelanjutan. Sesi ketiga membicarakan topik kesehatan, dan pada sesi keempat membahas tentang pendidikan dan sumber daya manusia.

Dengan adanya kegiatan kerja sama tersebut, diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, baik dalam bentuk penelitian bersama, konferensi internasional, dan berbagai cakupan lainnya. “Semoga dengan adanya kerja sama ini, terdapat kesepahaman dan kesetaraan antara UNS dan SMERU yang nantinya dapat dipayungi oleh hukum atau MoU. Tidak hanya melakukan joint research saja, tapi juga joint action,”ungkap Darsono dalam jumpa pers di Alumni Longue FEB. [](afifah.red.uns.ac.id)

Scroll to Top
Skip to content