UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan LLDIKTI Wilayah II

UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan LLDIKTI Wilayah II

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menandatangani Nota Kesepahaman dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II bertempat di Ruang Sidang I Gedung dr. Prakosa UNS, Senin (11/4/2022) pagi.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani untuk mengimplementasikan kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bagi perguruan tinggi swasta yang berada dalam lingkungan LLDIKTI Wilayah II.

Naskah Nota Kesepahaman ditandatangani langsung oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Yuliansyah.

Penandatanganan Nota Kesepahaman disaksikan langsung oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Sajidan, dan Direktur Kerja Sama, Pengembangan, dan Internasionalisasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho.

Sementara dari LLDIKTI Wilayah II dihadiri oleh Kepala Bagian Umum, Fansyuri Dwi Putra, M.Si., Analis Mutu Akademik, Marce Lay, M.A., Analis Sistem Informasi dan Jaringan, Fx. Romi Kurniadi Saputra, M.M., Rektor ITBis Lembah Dempo, Dr. Elvera, dan Direktur Pascasarjana ITBis Lembah Dempo, Dr. Sastra Rico.

UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan LLDIKTI Wilayah II

Dalam sambutannya, Prof. Jamal mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara UNS dengan LLDIKTI Wilayah II. Ia mengatakan, Nota Kesepahaman kali ini merupakan bukti bahwa perguruan tinggi di Indonesia tidak boleh menutup diri dan harus membuka peluang kolaborasi.

“Ini sebagai konsekuensi logis dari perubahan-perubahan kebijakan, salah satunya adalah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek RI,” ujar Prof. Jamal.

LLDIKTI Wilayah II yang saat ini membawahi Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung didorong oleh Prof. Jamal untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya adalah menambah jumlah dosen yang belum bergelar doktor.

“SDM adalah unsur penting pengembangan utama, doktor dan profesor itu perlu (red: ditambah). Oleh karena itu saya mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman ini, semoga bisa diaktualisasikan. Apa yang bisa dibantu UNS akan kami bantu, dan apa yang bisa disampaikan, silakan saja disampaikan,” kata Prof. Jamal.

Sementara itu, Prof. Yuliansyah mengharapkan peran serta UNS untuk mendongkrak mutu perguruan tinggi swasta di wilayahnya yang jumlahnya mencapai 200-an. Sebab, saat ini belum ada perguruan tinggi swasta di Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung yang terakreditasi unggul. “Guru besar di wilayah kami juga baru 26. Jadi kami mendorong agar para dosen berani untuk melanjutkan studi doktoralnya. Kami targetkan 500 doktor baru agar bisa mencapai standar nasional,” tutur Prof. Yuliansyah. Humas UNS

Reporter: Y.C.A Sanjaya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content