UNS — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (PPK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar soft launching adopsi pohon. Acara ini diselenggarakan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS pada Sabtu (4/3/2023).
Kegiatan soft launching adopsi pohon ditandai dengan penyerahan sertifikat adopsi pohon dari Kepala UPT PPK UNS, Dwi Priyo Ariyanto, S.P., M.Sc., Ph.D., kepada Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T.
Adopsi pohon merupakan suatu kegiatan di mana seseorang menjadi pengasuh pohon untuk merawat dan menjaga pohon dengan rasa tanggung jawab yaitu berkontribusi memberikan dana untuk perawatan pohon. Adopsi pohon bisa dilakukan untuk tanaman langka dan tanaman yang sudah berdiri.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. mengatakan bahwa dengan biaya adopsi pohon sebesar Rp300.000, pohon itu akan dirawat dengan baik oleh teman-teman Alas Bromo UNS.
“Selain itu, juga akan ada sertifikat kepada pengasuh, papan nama label di pohon, perawatan pohon selama 1 tahun, foto dan kondisi terkini terkait pohon adopsi setiap 6 bulan sekali,” ujar Prof. Kuncoro.
Manfaat dan Keuntungan Adopsi Pohon
Sementara itu, untuk manfaat dan keuntungan dari adopsi pohon yakni, memulihkan kembali hutan dan lahan kritis, meningkatkan kesadaran serta mendorong publik untuk lebih memberikan perhatian kepada lingkungan alam, mendukung produk hasil hutan bukan kayu, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan observasi.
Sementara itu, Kepala Humas dan Kerja sama UPT PPK UNS, Dr. Marimin, M.Si., menyampaikan, setelah soft launching adopsi pohon akan dilanjutkan dengan penanaman pohon langka. Kegiatan tersebut juga sebagai eduwisata pengenalan tanaman langka di Indonesia.
“Dengan begitu harapannya, selain Alas Bromo bisa terkonservasi dengan memberikan manfaat sebagai laboratorium, Alas Bromo juga dapat memberikan manfaat sebagai pelindung bagi masyarakat sekitar,” ujar Dr. Marimin. Humas UNS
Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti